Mia mendapati bahwa belakangan ini, Petra sepertinya senang menarik perhatiannya ketika dia sedang linglung dan terpana. Sekali atau dua kali tidak apa-apa, namun jika terus seperti ini dan Mia masih tertipu, benar-benar ada masalah dengan dirinya.
"Pak Petra…."
"Petra saja, atau Sayang," Petra menyela Mia ketika Mia baru saja bicara karena merasa agak tidak suka dengan panggilan formalnya.
Mia mengerutkan bibirnya. "Aku masih belum sepenuhnya berdamai denganmu!"
"Berdamai soal apa?" Petra menatap Mia dengan dalam.
"Bukannya Jamie bilang kau akan bekerja di rumah hari ini?" tanya Mia.
Tatapan Petra semakin lekat, dan dia mengangguk.
"Tapi kenapa kau datang ke pernikahan Pak Yudhi?" Mia balas menatapnya.
Wajah Petra tampak tak acuh, namun bibir tipisnya membuka dan dia berkata dengan tenang, "Jamie yang bilang aku bekerja di rumah hari ini." Diliriknya berkas-berkas di atas meja yang kini berantakan akibat kegiatan mereka. "Aku memang akan bekerja di rumah hari ini."