Karena payung yang menutupinya, Mia tidak menyadari siapa yang berada di baliknya, namun ketika terdengar suara yang rendah dan berbahaya itu, Mia mendongak untuk melihat… dan bertemu pandang dengan sepasang mata milik Petra yang dalam.
"Bukannya katamu Susan yang akan datang?" Kekagetan berkilat di mata Mia.
Bibir Petra yang tipis meliuk membentuk senyum tipis yang samar, namun tulus. "Kalau aku tidak datang, bagaimana mungkin aku bisa melihatmu…" pandangannya tertunduk, mendarat pada tangan Andy yang menggenggam tangan Mia, "... menggandeng laki-laki lain?" Seluruh kata-kata itu diucapkan Petra dengan suara pelan.
Mia tiba-tiba merasa tertekan, dan dengan refleks, berusaha menjelaskan, "Jangan salahkan aku, aku juga dipaksa…."
"Oh?" Petra kembali berbisik, suaranya rendah dan memesona.
Dengan hanya satu kata, Mia kini merasa sulit bernapas.
Andy penasaran, ingin melihat siapa yang memegang payung itu, namun beberapa kali, pandangannya terhalang dan dia tidak bisa melihatnya.