Melihat Mia dicecar oleh Jamie setiap hari, Eri tiba-tiba berkata dengan hati-hati, "Omong-omong…. Apa tidak ada alasan lain bagi Jamie untuk menatapmu seperti ini?"
Mia memutar matanya. "Tanyakan saja padanya!"
Mia tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Jamie. Kalau soal Julian, dia dan Julian memang dekat, namun rasanya ada yang kurang. Terkadang Mia bertanya-tanya apakah Jamie terlahir dengan kemampuan istimewa dan sudah memiliki ingatan semenjak berada di dalam rahimnya, mengingat sifat ayahnya sendiri.
"Karena Ayah sedang dalam pengawasan, aku akan membantu Ibu memperhatikan Ayah untuk sementara ini, dan aku juga akan membantu Ayah memperhatikan Ibu," kata Jamie dengan serius. "Aku tidak memihak siapapun."
"Ayah?" Eri duduk dengan tegak, menatap Jamie, kemudian berpaling ke arah Mia. "Siapa?"
Mia menepukkan tangan ke dahinya. "Siapa lagi?"
"..." Eri tertegun. "Apa mereka sudah saling kenal?"