Pagi hari datang perlahan bersamaan dengan matahari. Ketika matahari memancarkan sinarnya dengan menggelitik melalui gorden yang tebal dan membentuk baris-baris cahaya, Mia perlahan membuka matanya yang lelah.
Dia tertidur karena sudah kelelahan semalam. Setelah sulit tidur, dia masih merasa mengantuk.
Mia berjalan menuju pintu kamarnya, melirik jam. Dia pun beranjak untuk membuka pintu…. Eh? Kenapa tidak bisa dibuka?
Mia kembali menarik gagang pintunya, namun masih tidak bisa terbuka.
Ketika pikiran Mia berangsur-angsur tertata, dia teringat bahwa dia mengunci pintunya semalam untuk mencegah Petra masuk ke dalam kamarnya. Namun jelas, dia berpikir terlalu jauh.
Karena dia tidur sangat larut, apalagi Petra memaksa berada di sana, pintunya bahkan tidak bisa dibuka.
"Jamie, tunggu sebentar, ya. Akan Ibu buatkan sarapan…." Mia berkata dengan mata separuh tertutup dan pergi ke kamar mandi.