Sampai napas Mia terasa sangat sesak hingga nyaris tidak bisa bernapas, dan dia merasa kehabisan napas, barulah Petra perlahan melepaskannya. Matanya yang tajam menatap Mia yang terengah kehabisan napas. "Bagaimana mungkin perhiasan pertama yang dirancang istriku diberikan kepada wanita lain?"
Suara yang lembut itu sangat memikat, dan ketika Petra bicara, rona merah yang panas merekah di pipi Mia membuat hatinya terenyuh….
Mia terus mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh membiarkan hatinya masuk terlalu jauh ke dalam dunia Petra…. Tapi bagaimana bisa dia tidak jatuh hati pada pria yang seakan begitu mengendalikan hatinya?
"Kamu tahu ini rancangan pertamaku?" Mia bergumam, jantungnya berdegup kencang karena memikirkan Petra.
Petra menghela napas dan perlahan mendongak menatap Mia. Tatapannya dalam ketika dia bertanya, "Kalau yang ini bukan pertama kali, namanya pasti bukan 'Hati yang Mencinta'...."
"Hah?" Mia bingung.