Karena bibir Petra sangat dekat dengan telinganya, saat pria itu bicara, bibir tipisnya terus menyentuh kulit di telinga Mia. Mia merasakan panas menyebar di telinganya ketika kata-kata Petra mengalun dengan menggoda. Seketika, wajahnya menegang. Ini bahkan semakin menarik.
"Memangnya wanita di luar sana bisa memberimu cukup makan?" Mia kesulitan bernapas, dan matanya mengerjap.
Bibir tipis Petra terangkat membentuk senyum licik, dan dia mengangguk dengan sikap angkuh. "Masalah makanan memang penting. Terutama…." Dia menatap Mia dengan mata yang dalam, dan suaranya rendah. Setelah beberapa menit, dia melanjutkan, "... Tapi wanita-wanita di luar sana tidak secerdik kamu."
Wajah Mia memerah dalam sekejap. Mereka berdua tidak masalah soal bermesraan di hari kerja, tetapi sekarang mereka berada di gudang anggur, dan lagipula... Wira masih di sana!
Karena Mia merasa malu, Petra tidak terus menggodanya. Dia pun meraih tangan Mia dan pergi keluar bersama-sama.