"Jessie," lirih seseorang dengan suara yang sangat lembut sedang menyapa wanita itu dari arah belakang.
Wanita yang di sapa segera menghapus air mata yang sudah membanjiri wajah cantiknya sejak beberapa saat yang lalu. Menghadapkan tubuh kearah datangnya suara, yang ternyata adalah ayahnya sendiri.
"Ayah." Putri Azaela setengah berlari untuk menyambut kedatangan sang ayah ke rumah sakit tempat Erick di rawat saat ini. "Kenapa Ayah kesini? Bukankah Ayah seharusnya istirahat?" tanya Putri Azaela lagi, mencoba mengalihkan perhatian sang ayah dari kedua bola matanya yang terlihat sembab, karena terus saja menangis.
Sang ayah yang mengerti kesusahan putrinya itu, saling berpadangan satu sama lain dengan sang istri. Mereka berdua sengaja datang ke rumah sakit karena ingin melihat keadaan Jessie. Memang tidak terlalu berahrap jika keadaan putrinya itu akan baik-baik saja saat ini. Namun, melihat sendiri kebenaran itu tidak ayal membuat kedua hati orang tua itu menjadi remuk redam.