Aroma obat-obatan dan alcohol yang sangat menusuk di indra penciuman Erick, membuat pria itu sama sekali tidak menyukai tempat yang dia datangi sekarang. Sebuah rumah sakit … sebuah tempat yang sangat dia hindari selama ini, namun berhasil membawanya untuk pergi rutin ke tempat itu walau hanya lima bulan sekali.
Tidak lama menunggu, seorang waniat paruh baya pun muncul di depan Erick, menggunakan jubah putih khas yang selalu di pakai oleh seorang Dokter yang sedang bertugas di rumah sakit. Dia adalah Dokter Rosi, seorang Dokter yang selama ini di percaya oleh Erick untuk tidak membocorkan rahasia tentang kesehatannya kepada siapa pun juga, termasuk dengan ayahnya sendiri.
"Jadi … kapan aku akan mengheskan nafas terakhir?" tanya Erick dengan mudahnya.