"Menikah? Apa aku harus benar-benar menikah?" gumam Jessie pada dirinya sendiri. Karena memang hanya ada dia saja, yang berada di dalam kereta kuda yang kini telah kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Kerajaan Adanrille.
Satu kata yang keluar dari bibir Jenderal Atremus, yang sampai saat ini masih berputar-putar secara bebas di dalam benak dan pikirannya. Bukankah saat ini Jessie berpikir jika dia masih belum mempunyai cukup umur, untuk membina hubungan rumah tangga yang serius. Apa yang akan terjadi, jika seorang ibu dari sebuah rumah tangga adalah seorang gadis yang sedang labil seperti dirinya.
'Aku yakin rumah tangga itu akan hancur lebur, hanya dengan hitungan jam saja.' batin Jessie berkata, seraya menahan gelak tawa yang masih sempat untuk keluar.