Bangunan yang mempunyai tiga lantai, yang lebih dikenal sebagai Rumah Teratai itu terlihat sangat ramai dikunjungi oleh banyak orang. Baik pria maupun wanita, hanya seorang maupun saling berpasangan.
Rumah Teratai, dikenal sebagai tempat pria dan gadis yang masih muda untuk berkumpul. Jadi selain sebagai tempat dari pusat barang antik berkumpul, Rumah Teratai juga secara tidak langsung berfungsi sebagai ajang mencari jodoh, bagi yang belum memiliki pasangan.
Hiruk pikuk serta canda tawa yang terjadi tempat itu, tampaknya berbanding terbalik dengan keadaan yang sedang menyambangi Jessie dan pria asing yang sedang bersamanya. Suasana di sana sedikit mencekam, sekaligus mengkhawatirkan. Melihat jika Jessie kali ini benar-benar sedang menjadi tawanan bagi pria yang tidak dia kenal tersebut.
"Kenapa aku harus menunggu seseorang, untuk melihat kematianku yang sangat menyenangkan ini?" Jessie balik bertanya.