Setelah dari bukit, Madesh kini telah berada di atas ranjang dan berbaring di samping Azura yang sudah terlelap.
Madesh memandangi wajah wanita yang sangat ia cintai itu. Hatinya sakit ketika ia teringat dengan kejadian di bukit tadi.
Ia harus memilih antara cintanya atau keselamatan orang yang ia cintai. Itu pilihan yang berat.
Madesh pun mendekap dengan erat Azura dalam pelukannya sambil menangis. Hatinya begitu sakit ketika membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini.
Madesh pun sudah mengambilnya sebuah keputusan dan tidak akan memberitahu Azura mengenai hal ini.
"Maafkan aku, Azura! Sepertinya memang lebih baik seperti ini! Tiga hari ini biarkan aku memberikan waktu terakhir yang aku miliki bersama denganmu!" gumam Madesh lalu ikut terlelap karena lelah.
Keesokan paginya, Azura bangun lebih dulu dibandingkan dengan Madesh. Saat membuka matanya, betapa senangnya Azura melihat sang suami yang mendekap erat dirinya.