Descargar la aplicación
10.3% AARAM & SANDRA / Chapter 34: 34. Kedatangan Rico & Selly

Capítulo 34: 34. Kedatangan Rico & Selly

Setelah adegan gombalan dan rayuan serta pantun yang dilontarkan oleh Aaram,Sandra selalu diam dan sesekali melirik Aaram yang sedang tertidur. Sandra memperhatikan setiap letak wajah Aaram,wajah yang selalu mengisi hari-harinya di rumah sakit ini. Sekelebatan gombalan Aaram masih saja terus terngiang dalam ingatannya. Setiap kata-katanya selalu melengking di telinganya. Kata-kata yang mengatakan bahwa Aaram akan selalu menanti dirinya dan akan menunggu cinta sucinya. 

Sandra menundukkan kepala "maafkan aku,Ar. Maafkan aku yang masih belum bisa membuka hatiku." Lirih Sandra

Suara pintu diketuk dan disusul dengan suara pintu terbuka pun berhasil membuyarkan lamunan Sandra. Wanita itu terkejut dengan kehadiran dua orang yang baru sempat datang ke Jakarta. 

"Riko… Selly…" teriak Sandra 

"Assalamualaikum" ucap Riko dan Selly bersamaan

"Waalaikumsalam… Sini duduk disini. Kapan kalian sampai di Jakarta?" Tanya Sandra pada dua sahabatnya ini. 

"Aku baru tiba subuh tadi." Jawab Selly

"Kalau aku tiba dari semalam" jawab Rico

"Bagaimana keadaan Aaram? Maaf ya aku baru bisa datang sekarang." Ucap Selly dan dibenarkan oleh Rico

"Benar,aku juga minta maaf baru bisa datang sekarang." Jawab Rico

Sandra tersenyum pada sahabatnya itu "alhamdulillah semuanya baik,tidak apa-apa aku juga mengerti dengan kesibukan kalian berdua. Aku hanya minta doa saja dari kalian berdua,agar Aaram dapat secepatnya pulih." 

"Rico… Selly?" 

Suara Aaram yang begitu serak karena baru bangun dari tidur siangnya mengalihkan pandangan tiga orang yang sedang duduk di sofa langsung menatap ke arah dirinya. Selly dan Rico pun menghampiri Aaram yang sedang berbaring,Rico membantu Aaram untuk duduk. 

"Hai,Ar. Bagaimana kondisimu?" Tanya Selly

"Hai juga,alhamdulillah sudah lebih baik sedikit dari kemarin lalu." Jawab Aaram sambil terkekeh

"Maafkan kami karena baru bisa datang." Ucap Rico yang merasa begitu menyesal,karena saat sahabatnya sedang membutuhkan dirinya tidak ada di sampingnya. 

"Tidak apa,aku juga mengerti kesibukan kalian berdua. Yang terpenting doa dari kalian saja itu sudah cukup buat gue." Jawab Aaram sambil menepuk punggung Rico,dan Rico pun tersenyum membalas ucapan Aaram.

"Oh,hampir lupa kami membawakan kalian oleh-oleh,ini dari gue dan ini dari Selly." Ujar Rico sambil memberikan goodie bag pada Sandra

"Thank u,beb" jawab Sandra dengan tampilkan senyum manisnya saat menerima goodie bag dari Rico,dan Rico pun membalas senyuman Sandra dengan ikut tersenyum. Aaram yang mendengar Sandra memanggil Rico dengan kata Beb,membuat Aaram mengubah raut wajahnya. Aaram merasa tidak rela kalau Sandra memanggil pria lain dengan panggilan Beb atau apapun itu,walaupun itu sahabatnya sendiri. Hatinya benar-benar tidak bisa menerima itu,ingin protes terhadap ucapan Sandra,tapi Aaram tahu diri karena sudah pasti Sandra juga tidak terima dengan protesnya. 

"Aku dengar Dira juga masih di Jakarta,benarkah itu?" Tanya Rico

"Iya,katanya mereka juga akan kesini. Tapi,belum juga datang." Jawab Sandra sambil menaruh goodie bag di samping sofa. 

Selly dan Sandra kembali duduk di sofa,sedangkan Rico duduk disamping ranjang Aaram. 

"Ar,bagaimana soal pria itu?" Tanya Rico sambil berbisik agar dua wanita yang sedang duduk itu tidak mendengar percakapan mereka. 

Aaram yang tadinya sedang menundukkan kepalanya langsung mengernyitkan dahinya,lalu menatap Rico dengan rasa bingungnya. 

"Pria siapa?" Tanya Aaram kembali

Rico menepuk dahinya "Richard" jawab Rico dengan menahan kesal dengan suara seperti sedang tercekat. 

"Oh,itu" Aaram mulai mengingat kalau terakhir kali dirinya berkomunikasi dengan Rico ketika meminta informasi tentang pria yang bersama dengan ibu mertuanya saat di Transmart waktu itu.

Aaram memberi kode pada Rico agar lebih mendekat padanya,lalu Aaram melirik sebentar ke arah dua wanita itu yang sedang sibuk berbincang. 

"Richard adalah kakak tiri Sandra." Jawaban Aaram sukses membuat Rico menjerit. 

"Apaaa…?" Teriak Rico dan dengan cepat tangan Aaram mendekap mulut Rico. Sandra dan Selly pun menoleh ke arah mereka berdua. 

"Kamu kenapa teriak,Rico? Ada apa dengan kalian?" Tanya Selly curiga dengan dua human yang sama jenisnya itu. 

Rico menggeleng dengan mulut yang masih dibekap oleh Aaram dengan tangan kanannya yang terdapat infusan. Ringisan keluar lagi dari bibir Aaram,seketika itu juga aliran darah Aaram naik ke selang dan bercampur dengan air infusan. Sandra yang melihat itu segera menghentikan aliran infusan dengan menutup klem agar air infus tidak menetes lagi. 

"Hati-hati,Ar. Jangan banyak bergerak,lihatlah darahnya naik ke selang infus." Ujar Sandra dan segera mengatur posisi tangan Aaram,kemudian wanita itu izin untuk memanggil suster agar mengganti jarum insfusan. 

Tidak menunggu lama,akhirnya Sandra kembali ke ruangan itu dengan seorang perawat pria dengan pakaian dinas rumah sakit itu. Perawat itu pun dengan cepat melepas jarum infus yang tertancap di tangan Aaram. Sebelum jarum infus kembali dipasang oleh perawat,terlebih dahulu perawat itu mencari area vena yang baru untuk ditusuk dan dipasangkan tourniquet kurang dari 15 sentimeter di atas area. Tidak lupa area yang akan ditusuk itu dibersihkan dengan kapas alkohol atau alcohol swab. Setelah semuanya sudah terpasang dengan benar perawat itu kembali membuka klem yang ditutup oleh Sandra. 

"Sudah selesai,lain kali berhati-hatilah. Jangan terlalu banyak bergerak tuan Aaram." Perawat itu memberikan pesan kepada Aaram dan dibalas anggukan oleh Aaram. 

"Baiklah,terima kasih dan maaf merepotkan."  Jawab Aaram 

Perawat itu pun tersenyum "tidak apa tuan,itu sudah menjadi tugas saya,kalau begitu saya pamit undur diri. Selamat siang." 

"Terimakasih" ujar Aaram dan dibalas senyuman oleh perawat itu. 

"Makanya,Ar. Hati-hati dong… Memangnya kalian sedang bicarakan apa sih?" Tanya Selly dengan sanga kepo

"Mau tahu aja anak kecil" jawab Rico

"Njirrr… dasar kakek kura-kura" sungut Selly

Rico segera menoleh ke arah Selly,dan segera melempar biji buah jeruk yang sedang dimakannya. 

"Sialan lo…" umpat Rico

"Terus aja kalian kaya gitu setiap ketemu,terusin dah sampai ladang gandum di guyur hujan coklat hingga jadi coco crunch." Sandra menyindir kedua sahabatnya itu yang sudah seperti Tom and Jerry,jika mereka sudah bertemu. 

"Biarin aja mereka terus seperti itu,siapa tahu saja mereka berjodoh nantinya,hahaha." Ujar Aaram dengan tawa bahagianya

"Aah,kamu benar,Ar. Semoga saja mereka berjodoh,haha." Sandra pun menyetujui apa yang dikatakan oleh Aaram

"Wah,benar-benar kalian ini. Dari pada gue sama si Chibi Maruko Chan ini,mendingan gue minta dijodohin sama ngokap gue dah. Iiihhhh…. Ngeriiiiiiiiii…" Ujar Riko sambil menunjuk Selly

"Siapa juga yang mau sama kakek kura-kura kaya kamu gitu. Wleeee…." Ejek Selly dengan menjulurkan lidahnya

Sandra dan Aaram semakin pusing dengan tingkah dua sahabatnya ini. "Sudah-sudah lebih baik kalian hubungi Dira,mereka jadi kesini atau tidak." Ucap Aaram sambil menahan rasa sakit pada punggungnya.

Sandra menoleh ke arah Aaram "istirahatlah" perintah Sandra dijawab dengan anggukan kepala oleh Aaram. Kemudian pria itu pun merebahkan dirinya dengan dibantu oleh Rico. 


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C34
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión