Martin berbisik di depan Suhendra, "Ayah, sepertinya kakak Sean memperlakukannya dengan sangat baik."
Suhendra tersenyum dan mengangguk, merasa lega.
Sejak zaman dahulu, banyak keturunan keluarga besar yang saling berperang bahkan saling membunuh demi tahta dan harta. Misalnya, dua bersaudara, Marvin dan Matthew. Mereka bahkan tidak saling menyapa ketika bertemu dan berusaha memonopoli warisan keluarga Susetia.
Akan tetapi, Tian dan Sean berbeda. Sebagai putra tertua, Tian berinisiatif menyerahkan harta pada adiknya hanya agar Sean dihargai keluarga Susetia dan tidak ditindas.
Tian memandang Maureen dan berkata, "Nona Maureen, tolong tanda tangani."
Maureen bukan wanita yang mencintai uang, jadi tentu saja dia merasa tidak enak untuk menandatanganinya. Namun, Sean berkata pada Maureen, "Maureen, karena ini niat baik Kakak dan Kakak Ipar pada kita, terima saja."