"Pagi sayang," sapaan hangat dari mantan pacar terdengar sangat jelas di telinganya, karena dia berucap saat Prisya tengah melangkahkan kaki di hadapan.
Prisya melirik ke arah di mana Marsell tengah berdiri dengan santai. Prisya tidak tahu apa alasan yang membuat Marsell pagi ini berangkat lebih pagi darinya.
Sepertinya bukan Marsell yang berangkat lebih pagi dari biasanya, melainkan Prisya yang berangkat lebih siang, karena semula Prisya masih nyaman menyurahkan apa yang dia rasakan pada Bi Ani.
"Jangan ngelamun sayang, nanti ada yang masuk gimana?" tanya Marsell setengah menggoda Prisya yang sedang terdiam bengong.
Prisya memperhatikan Marsell menggunakan ekor matanya, tatapannya menajam menyembunyikan perasaan tidak karuan yang muncul dengan sendirinya.
Pipi Prisya memerah, apalagi saat Marsell semakin menatap dalam Prisya. Tidak mengalihkan pandangannya dari manik indah milik Prisya.