Tidak mungkin mereka akan memikirkan hal itu di saat mereka sedang ketakutan. Wanita ini hanya berdalih, dia hanya ingin aku tak mengadukan lagi tentang kelakuan mereka terhadapku. Aku berusaha melepaskan cengkeraman tangan Mrs. Sherry terhadap daguku, lalu aku membalas ucapannya, "Memang apa salahnya menjadi anak manja dan pengadu? Apa yang mereka lakukan kepadaku sudah keterlaluan, aku tak bisa menerimanya lagi. Mungkin aku juga akan bilang kepada Papaku tentang seorang guru baru yang merisak muridnya sendiri."
"Apa kau bilang?" tanyanya dengan raut wajah kesal. Dia semakin mencengkeram daguku. Aku sedikit kesakitan karenanya.
"Kenapa Mrs. Sherry marah? Apakah aku menyebutkan namamu?" Aku balik bertanya sembari tersenyum ke arahnya. Haha. Wajahnya sangat kesal kepadaku. Aku suka melihatnya seperti itu.