*BAB 22*
Malam ini Violette memiliki janji bersama Jeffrey, pria itu berkata jika akan membawa Violette untuk menghadiri sebuah pesta yang diadakan oleh salah satu rekan kerjanya.
Violette telah siap dengan dress yang melekat di tubuh sexynya, ia menunggu kedatangan Jeffrey di ruang utama Violette.
"Tuan Jeffrey sudah tiba, Nona." Ujar salah seorang pelayan yang bekerja di mansion ini. Ini bukan kali pertama Jeffrey menginjakkan kakinya di mansion keluarga Hampton, karena hari ini adalah kali kedua bagi Jeffrey memasuki area mansion keluarga Hampton yang sangat luas dan megah.
Sebuah mansion yang ukurannya tak beda jauh dengan mansion yang dimiliki oleh keluarga Jeffry atau keluarga Phillips.
Tanpa menunggu lama lagi Violette langsung berlari kecil menuju dimana mobil Jeffrey terparkir. Biasanya Jeffrey akan berada tepat di depan mansion ini.
"Hai.'' Sapa Violette dengan sedikit mengangkat tangannya ketika melihat Jeffrey yang bersandar pada sisi mobilnya, pria itu terlihat tampan dan gagah menggunakan balutan tuxedo berwarna hitam. Tak lupa rambutnya pun ditata dengan sangat rapi. Semakin menambah ketampanan seorang Jeffrey Alexander Philips.
"Perlahan Vee, kau bisa tersandung." Jeffrey sedikit khawatir jika sepatu high heels yang digunakan Violette akan mencelakakan gadis itu.
"Kau sangat cantik." Violette menatap ke arah mata Jeffrey dengan sedikit memegang pinggang pria yang ada di hadapannya.
"Dan sexy. . " Bisik Jeffrey yang membuat bulu kudu Violette merinding.
"Cup. ." Jeffrey memberi kecupan di salah satu pipi Violette yang sedikit berwarna pink karena gadis itu menggunakan make up.
"Kau juga terlihat sangat tampan dan sexy malam ini." Balas Violette dengan menggigit sedikit bibirnya secara sensual.
"Jadi maksudmu, sebelumnya aku terlihat jelek?." Jeffrey semakin menarik tubuh Violette untuk lebih dekat dengan dirinya. Ia mengusap rambut panjang Violette yang dibiarkan terurai begitu saja, namun tetap terlihat rapi dan sangat harum. Aroma harum yang sangat Jeffrey sukai.
"Bugh. . "
"Ahh sakit Vee." Keluh Jeffrey ketika tangan Violette memukul lengan kekarnya.
"Kau bahkan terlihat tampan setiap harinya."
"Dan sexy." Sambung Violette dengan suara yang sangat rendah.
Entah kenapa setelah mengatakan hal itu membuat kedua pipi Violette bersemu merah.
"Benarkah?." Tanya Jeffrey sengaja menggoda Violette, ia tahu jika saat ini Violette sedang salah tingkah.
"Sebaiknya kita segera pergi." Balas Violette mengalihkan pembicaraan, ia dengan terburu-buru masuk ke dalam mobil Jeffrey.
"Kau sangat menggemaskan Vee." Ucap Jeffrey dengan gemas. Kemudian ia menyusul Violette yang sudah duduk dengan nyaman di dalam mobil.
"Vee, kau belum menjawab pertanyaan ku.'' Jeffrey duduk menyamping untuk melihat Violette.
"Apa kau bertanya sesuatu padaku?." Tanya Violette berpura-pura polos. Ia sedikit merapikan dress miliknya.
Gadis itu terlihat semakin salah tingkah, terbukti dengan tingkah Violette saat ini. Dan hal itu semakin membuat Jeffrey merasa gemas.
"Kau sangat menggemaskan Vee." Jeffrey mencubit kedua pipi Violette yang bersemu merah.
"Jeff, kau bisa menghapus make up ku." Rajuk Violette dengan mengerucutkan bibirnya ke depan, meski sangat mustahil make up yang digunakan bisa hilang begitu saja.
"Ah baiklah maafkan aku."
"Apa kau sudah siap Vee?." Tanya Jeffrey menoleh ke arah Violette.
"Sudah." Jawab Violette dengan sangat antusias.
Dengan perlahan mobil mewah Jeffrey melaju meninggalkan area mansion keluarga Hampton yang luas ini.
Hari ini Violette belum bertemu dengan orang tuanya sama sekali, gadis itu juga tidak mencoba menghubungi salah satu orang tuanya, Violette sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Mereka sibuk dengan pekerjaan hingga terkadang membuat mereka sulit untuk bertemu.
"Apa acara malam ini akan di hadiri oleh banyak tamu Jeff?.'' Tanya Violette penasaran, ia sering pergi ke acara formal seperti malam ini. Namun ini adalah kali pertama ia menghadiri sebuah acara formal bersama dengan Jeffrey. Biasanya Violette akan pergi bersama dengan orang tuanya.
"Hmm mungkin."
"Karena acara malam ini adalah perayaan ulangtahun perusahaan rekanku." Jeffrey mengangkat bahunya karena kurang tahu berapa banyak tamu yang akan hadir di acara kali ini. Violette mengangguk mengerti mendengar jawaban dari Jeffrey, ia kemudian kembali memfokuskan pandangannya ke jalanan yang ada di depan matanya.
"Ada apa Vee?."
"Apa kau merasa gugup?." Jeffrey hanya ingin tahu bagaimana perasaan Violette saat ini, karena ini adalah kali pertama bagi mereka menghadiri acara yang penting.
"Sedikit." Balas Violette dengan tersenyum manis menampilkan deretan giginya yang rapi, bibir sexynya dibalut lipstik berwarna merah nude. Warna merah yang tidak terlalu mencolok, sangat pas untuk usia Violette saat ini.
"Jangan khawatir, kau sering menghadiri acara seperti ini bukan?.'' Salah satu tangan Jeffrey yang menganggur mencoba menggenggam tangan Violette, kemudian memberikan kecupan di punggung tangannya.
"Tarik nafas kemudian hembuskan dengan perlahan."
"Kau tidak perlu berbaur dengan tamu yang lain, kau hanya perlu berada di sampingku." Sambung Jeffrey lagi, karena ia tahu jika Violette sulit berbaur dengan orang yang baru ia temui. Violette membutuhkan waktu agar ia bisa berbaur dengan orang lain.
"Terimakasih jeff.'' Balas Violette, ia turut mengusap punggung tangan Jeff yang tidak memegang stir mobil.
Karena terlalu fokus dengan percakapan, mereka tidak menyadari jika mobil mulai memasuki area gedung hotel. Acara ini dilakukan di salah satu ballroom hotel bintang lima yang ada di kota ini. Ballroom yang bisa menampung lebih dari 5.000 orang. Namun karena acara ini cukup formal, tamu yang di undang tidak lebih dari 150 orang. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan serta untuk bisa menjaga keintiman acara yang kelak berlangsung.
"Hati-hati." Jeffrey membantu Violette keluar dari dalam mobil.
Mereka berjalan memasuki gedung hotel dengan saling bergandengan tangan, beberapa paparazi yang berada diluar gedung berhasil memotret dua sejoli yang tampak serasi itu.
Jeffrey adalah miliarder muda yang wajahnya sering beredar di berbagai platform dunia maya, bukan hanya karena ia miliarder saja, namun ia dikenal banyak orang karena memiliki wajah tampan dan otak yang jenius.
"Ternyata banyak paparazi." Bisik Violette ketika mereka berhasil masuk ke dalam lift.
"Tentu saja Vee."
"Apa kau merasa terganggu?." Tanya Jeffrey, jika Violette merasa terganggu dengan privasinya. Maka Jeffrey harus segera melakukan sebuah tindakan.
"Aku hanya tidak ingin jika wajahku menjadi sampul di sebuah majalah." Violette sangat benci akan hal itu, tidak masalah jika mereka hanya memotret lalu mengunggah potret dirinya. Namun terkadang mereka menjual foto Violette untuk dijadikan sebuah rumor yang tidak terbukti kebenarannya.
"Jangan khawatir aku akan menangani hal ini." Jeffrey paham dengan maksud ucapan Violette, tidak mudah memang menjadi seorang anak tunggal dari seorang pengusaha yang memiliki perusahaan yang sangat besar dan maju.