Descargar la aplicación

Capítulo 13: Bab 13

*BAB 13*

Mata kuliah Violette selesai tepat pukul 3 sore, ia sudah berpisah dengan Millie sejak beberapa menit yang lalu. Karena gadis itu sudah di jemput oleh kekasihnya, dan yah mungkin mereka akan pergi kencan. Sore ini Violette tidak langsung kembali ke mansion, ia sudah memiliki janji dengan Jeffrey di salah satu coffe shop yang sangat terkenal di seluruh dunia, apalagi jika bukan Starbucks. Pilihan yang tempat untuk menjernihkan pikiran, serta menikmati minuman dan makanannya.

"Ahh akhirnya selesai juga.'' Ujar Violette dengan sangat puas setelah menyelesaikan kelasnya pada hari ini. Ia meletakkan tasnya dengan hati-hati di atas kursi penumpang yang ada di sebelahnya.

"Aku harus touch up terlebih dahulu.'' Meskipun Violette hanya menggunakan make up tipis, tapi setidaknya penampilannya tidak kusam saat bertemu dengan Jeffrey nanti. Violette kembali mengoleskan lipstik berwarna nude di atas bibirnya.

"Perfect.'' Pujinya pada diri sendiri. Lipstik adalah hal wajib untuk Violette, gadis itu tidak bisa hidup tanpa adanya lipstik yang memberi warna pada bibirnya yang sexy. Violette kemudian sedikit merapikan rambutnya yang panjang tergerai agar terlihat rapi.

Hanya membutuhkan waktu 10 menit, mobil Violette kini sudah terparkir di area Starbucks. Dengan langkah terburu-buru Violette berjalan memasuki tempat itu, karena ia merasa tidak enak hati jika harus membuat Jeffrey menunggu lama. Mereka sepakat untuk bertemu di tempat ini, setelah kesibukan masing-masing. Jeffrey dengan urusan kantornya, dan Violette selesai dengan kelasnya hari ini.

"Hai." Violette melambaikan tangan, ketika melihat keberadaan Jeffrey yang tengah duduk di salah satu kursi. Pria itu segera berdiri dari duduknya dan langsung memeluk tubuh mungil Violette.

"Jeff, maafkan aku karena kembali membuat mu menunggu." Ujar Violette setelah melepaskan pelukan mereka, dengan wajah memelas. Entah sudah berapa kali Violette membuat Jeffrey menunggu seperti saat ini.

"Tak apa Vee, lagipula aku baru saja mendudukkan diriku di tempat ini." Balas Jeffrey, mungkin baru sekitar 15 menit yang lalu Jeffrey tiba di tempat ini.

"Oh benarkah?." Tanya Violette tidak percaya dengan kata-kata Jeffrey, pasalnya pria itu pernah berbohong kepada Violette. Beberapa minggu yang lalu saat Jeffrey dan Violette memiliki janji untuk pergi kencan bersama di salah satu restaurant mewah di pusat kota. Saat itu Violette datang terlambat karena ia memiliki urusan yang tidak dapat ia tinggalkan dengan begitu saja. Dan karena urusan itu, Violette membuat Jeffrey harus menunggunya selama 1 jam. Dan Jeffrey berkata, jika ia baru saja tiba di restaurant itu beberapa menit yang lalu. Mungkin memang benar apa yang dikatakan oleh Jeffrey jika dirinya baru saja tiba beberapa menit yang lalu, mungkin yang dimaksud Jeffrey adalah 60 menit yang lalu. Pria itu memiliki kesabaran yang luar biasa. Padahal Jeffrey juga merupakan pria yang sibuk, pasti banyak pekerjaan yang telah menanti kehadirannya. Namun pria itu lebih memilih menunggu kedatangan Violette seorang diri.

"Apa kau tidak mempercayai ku Vee?." Jeffrey justru melayangkan pertanyaan kepada Violette, bukannya menjawab pertanyaan Violette ia justru balik memberi pertanyaan pada gadis yang tengah duduk di hadapannya.

"Tidak." Jawab Violette dengan memicingkan matanya.

"Oh haha, lupakan kejadian itu Vee. Kau selalu mengungkitnya." Balas Jeffrey dengan tertawa renyah. Jeffrey menangkap arah pembicaraan Violette dengan cepat. Bisa dikatakan jika Jeffrey adalah pria yang sangat peka.

"Aku tidak akan tertipu lagi." Violette menyilangkan tangan di depan dadanya, sembari menatap tajam ke arah Jeffrey. Bukannya merasa terancam oleh tatapan Violette, Jeffrey justru merasa gemas dengan tingkah laku Violette.

Jeffrey dan Violette larut dalam perbincangan hangat mereka. Mereka berdua terlihat sangat bahagia dan nyaman satu sama lain. Sesekali Violette akan tertawa dengan memperhatikan senyuman manisnya, dan Jeffrey yang tidak pernah berhenti memandangi Violette yang duduk tepat di hadapannya.

Meski belum memasuki kepala dua, namun sikap dan perilaku Violette sangatlah dewasa. Ia mampu mengimbangi kemampuan Jeffrey yang usianya lebih tua dibandingkan dirinya.

"Uhuk . . Uhuk . ."

Violette tersedak ketika menyeruput minuman dingin yang ia pesan, caramel frappuccino, minuman yang menjadi favorit Violette di tempat ini.

"Vee, kau harus berhati-hati." Dengan gerakanan cepat, Jeffrey berpindah duduk di samping Violette dengan tangan yang mengusap-usap punggung gadis itu. Terlihat dengan jelas di kedua mata Jeffrey jika ia sangat mengkhawatirkan Violette.

"Uhuk. ."

"Aku tidak apa-apa Jeff." Jawab Violette dengan menepuk-nepuk dadanya, matanya sedikit berair karena terasa sakit di dada serta tenggorokannya.

"Kau membuatku khawatir Vee." Sambung Jeffrey lagi, ia menarik sedikit tubuh Violette agar menghadap ke arahnya. Tangannya terulur untuk menyelipkan rambut Violette ke belakang telinganya.

Violette yang diperlukan seperti ini oleh Jeffrey hanya bisa diam dan menahan nafasnya untuk sekejap, Violette menelisik masuk ke dalam mata Jeffrey, pria itu tidak berbohong. Terlihat jelas binar kekhawatiran di dalam sana. Entah kenapa melihat Jeffrey dari jarak sedekat ini membuat jantung Violette berdetak lebih cepat, alis yang tebal, hidung mancung, rahang yang tegas, serta memiliki tatapan yang teduh dan tulus, dan yang paling utama memiliki wajah pria itu sangat tampan.

Mereka saling menatap satu sama lain, hingga gerakan gerakan Jeffrey membuat Violette semakin diam membeku. Pria itu mencium puncak kepala Violette dengan lembut, lalu mengusap rambut panjangnya yang tergerai.

"Kau harus berhati-hati, apa kau mengerti?." Ucap Jeffrey seperti sedang memberi nasihat kepada anak kecil. Dan lucunya lagi, Violette hanya membalas ucapan Jeffrey dengan anggukan kepala, mungkin karena gadis itu masih syok dengan perlakuan manis Jeffrey. Pasalnya baru kali ini Jeffrey mencium puncak kepalanya. Sebelumnya mereka hanya berpelukan atau sekedar mencium pipi kanan kiri, hanya itu saja.

Entah kenapa suasana saat ini berubah menjadi sedikit canggung, namun jauh di dalam lubuk hati Violette, ia sangat merasa senang karena mendapat perlakuan manis dari Jeffrey.

"Vee, sepertinya aku harus segera kembali ke mansion. Karena malam nanti aku harus menghadiri undangan ulangtahun perusahaan salah satu sahabat ku.'' Ujar Jeffrey memecah keheningan di antara mereka berdua.

"Bagaimana?." Tanya Jeffrey, ia merasa sedikit menyesal karena harus meninggalkan Violette dengan cepat. Padahal ia masih merindukan gadis cantik itu.

"Hei tak apa Jeff. Kita bisa kembali bertemu di lain waktu.'' Jawab Violette dengan tersenyum, namun ia merasa sedikit kecewa karena harus menyudahi pertemuan mereka kali ini.

"Baiklah. Aku pergi dulu."

"Berkendara dengan baik Vee." Sebelum pergi meninggalkan Violette, Jeffrey lebih dulu memberi pelukan hangat serta kecupan manis lagi di atas kepalanya.


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C13
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión