Capítulo 208: Bunuh Aku Bila Mau Keluar

Boooom!

Kota Arma seraya berguncang keras. Aura mencekam serta merta menekan atsmosfer yang kemudian diikuti oleh raungan nyaring seekor monster yang terdengar memekikkan telinga dan membuat tulang tubuh merinding.

Cien menoleh ke asal suara menyeramkan tersebut. Di kejauhan sana, di luar tembok Kota Arma bagian barat, dia bisa melihat siluet besar seekor naga yang tingginya sudah melebihi tembok kota.

Naga Supreme, julukan yang dulu dimiliki Hela, akhirnya monster yang dicemaskan Cien tiba juga.

Agar bisa mengambil sari kehidupan dari para Champion. Tentu Divinia membutuhkan sosok kuat yang dapat menekan para Champion tersebut. Arthur tidaklah cukup. Mereka butuh sosok lain yang mampu memberikan teror ke hati para Champion dan juga dunia. Sosok itu tidak lain tidak bukan adalah Naga Supreme.

Pertanyaannya sekarang, apakah para Champion bisa mengatasinya? Cien sendiri tidak tahu jawabannya.