Sedangkan di rumah. Kini Irene sudah sadar dari pingsannya dan tubuhnya pun sudah mulai membaik.
"Ah, hausnya. Kenapa di sini aku tidak di sediakan minum?" Ujar Irene sambil meraba tempat tidur.
Meski dengan gerakan pelan, Irene terus saja berusaha untuk berjalan dan menuju ke luar kamarnya.
Irene perlahan-lahan membuka pintu kamarnya
Dan kebetulan di sana Sudja ada Nurma yang sedang bersih-bersih.
"Eh, Kaka, Kaka mau kemana?" Ujar Nurma.
Irene menatap Nurma.
"Kamu siapa, kenapa ada di sini?"
"Oh, saya Nurma ka, saya pegawai baru di sini, saya kesini juga ikut sama ka Sinta."
"Sinta, siapa itu?* Irene memegang kepalanya.
"Itu loh ka, istrinya Tuan Rian, apakah Kaka gak tau, dia kan mantan pelayan juga di sini!"
"Sinta, Rian. Ah gak tau, udah sana pergi, bikin sepet mata aja sih, awas aku mau ambil minum!" Irene mendorong tubuh Nurma.
Nurma yang tidak paham dengan tingkah Irene hanya bisa mengedipkan matanya