Di kantor.
Kini Mona sudah sampai dengan selamat dan saat ini ia tak lagi kepagian.
Ogah juga sebenarnya jika dia harus bertemu dengan sosok wanita itu lagi. Nanti yang ada Mona akan ketularan jadi arwah lagi.
Di saat Mona berdiri di depan gedung. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyentuhnya dan itu membuat Mona terkejut.
"Astaga, kenapa pake ngagetin sih?" Ujar Mona sambil memegang dadanya.
Orang yang baru saja memegang pundak Mona hanya tersenyum jahil.
"Abisnya, dari tadi di panggil gak nyaut-nyaut. Malah bengong aja, lagi ngebengongin apa sih?" Salsa ikut menatap kearah yang Mona tatap.
"Enggak, aku tuh lagi nunggu orang, aku kan gak mau kalo sampai kepagian lagi." Mona menundukan wajahnya sambil menggesek-gesekkan sepatunya di omblok.
"Hahaha, jadi kamu takut ya, ya ampun, udah ayo masuk. Ini tuh udah hampir jam delapan, kalo jam segini juga di dalam udah banyak kariawan yang datang, ayo masuk!" Salsa menarik tangan Mona.