Hidup dengan bahagia bersama Dnegan suaminya memanglah itu Yangs slalu Niken inginkan, kini ia bisa terlepas dari bayang-bayang masalalu, bayang-bayang di aman ia sering di siksa bahkan di rendahkan oleh suaminya sendiri.
Niken saya ini sangat berterimakasih kepada Tuhan, karena kesakitan dan penderitaannya kini sudah tergantikan dengan kebahagian.
Kini, Niken sedang berdiri di depan kamrnya, ya itu balkon. Balkon yang menjadi tempat ternyaman bagi Niken sejak dulu ia tinggal di rumah ini.
Berada di ketinggian yang lumayan tinggi, membuat Niken menjadi merasa bebas dan bisa terbang, ya meski tidak bisa terbang juga.
Di saat Niken menikmati udara segar di sore hari, ia di hampir oleh kekasih sekaligus suaminya itu
Kenzo memeluk tubuh Niken dengan sangat erat dan menciumnya.
"Kenapa di sini Hem?" Kenzo mengeratkan pelukannya
Niken tersenyum dan menyenderkan kepalanya di kepala Kenzo.