Mereka pergi hanya karena ayah nya yang selalu ingin ber tindak semau nya saja.
Alex harus kehilangan orang orang penting itu karena ayah nya yang tidak pernah membiar kan laki laki itu bahagia.
Kenangan- kenangan buruk ketika bersama dengan ayah nya mulai muncul dalam bayangan Alex di mana ibu nya terlihat sengsara, menderita, kesakitan dan bahkan meregang nyawa.
namun, ayah nya tak pernah sama sekali peduli pada mama nya Alex.
Laki laki itu hanya hanya mementing kan kekasih baru nya dan melupa kan masa lalu nya. Mungkin, bukan masa lalu, tapi keluarga nya. Alex hanya membutuh kan sosok Ayah yang sangat penting bagi nyay, ang akan melaku kan segala hal sama seperti ayah ayah lain nya di luar sana.
"Kok lo pergi sih Lex? Lo ngak mau ngobrol sama kita?"
"Ngak."
"Trus kita ngobrol sama siapa dong?"
"Ngobrol tuh sama dinding."
Ervin mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan Alex.