Descargar la aplicación
13.69% I'M STOP HERE / Chapter 23: Tinggal Bareng

Capítulo 23: Tinggal Bareng

Cahaya matahari pagi mulai masuk menembus kaca jendela apartement milik Alex yang memancar langsung ke wajah Alex hingga membuat laki laki itu mulai risau.

Alex yang hendak menggerakkan tangannya tiba tiba merasakan ada yang aneh saat tangannya tidak bisa bergerak.

Alex berusaha mengangkat tangannya namun tidak bisa, ia merasakan seperti ada sesuatu yang menindih tangannya.

Karena penasaran, Alex perlahan mulai membuka matanya.

Saat Alex membuka matanya, tiba tiba dia hampir saja berteriak saat melihat wajah seseorang yang berada tepat di hadapannya.

Dengan cepat Alex langsung menutup mulutnya sebelum orang itu sadar, sedangkan Naura ia merasakan ada pergerakan yang membuatnya merasa terganggu.

Saat Alex hendak mendorong tubuh Naura agar menjauh darinya, namun tiba tiba..

deg....

Jantung Alex seakan akan berhenti saat tangan Naura kini sudah melingkar indah di atas perut Alex.

Jantungnya Alex berdegub tidak karuan, ditambah kepala Naura yang kini seakan sembunyi di dalam lekukan leher Alex yang semakin membuat laki laki itu merasa jantungnya akan pecah.

Alex berusaha melepaskan tubuhnya dari kungkungan Naura, namun malah membuat gadis itu mulai membuka matanya.

Tidak ingin di salahkan karena kejadian ini, Alex langsung mengambil inisiatif untuk berpura pura kembali tidur.

Naura membuka matanya.

Tangannya mulai bergerak, merasa ada yang janggal dengan bantal guling yang baru saja ia peluk, tangannya mulai bergerak untuk meraba bantak tersebut.

"Ehhh ini apaan? Kok kotak kotak gini? Sejak kapan bantal guling gue kotak kotak?" Tanya Naura pada dirinya sendiri sambil terus meraba raba perut yang berbentuk roti sobek milik Alex.

Sedangkan pemilik benda itu, berusaha sekuat tenaga untuk tidak berteriak saat itu juga.

Naura mengangkat kepalanya dan mengamati benda itu.

"WHAT!!!!!! AAAAA!!!!' Teriak Naura sesaat setelah melihat benda apa yang sejak tadi ia sentuh.

Alex yang kaget mendengar teriakan Naura juga ikut terjungkal di tempatnya.

"A.... ALEX!!!!" Ucap Naura lalu menutup mulutnya.

"Lo apa apaan sih anjir, ngapain lo teriak teriak di kamar gue?"

"Hah????" Naura sama sekali tidak mengerti dengan maksud ucapan Alex.

Kenapa tiba tiba Alex mengatakan jika ini kamarnya? Jelas jelas mama Alex sudah memberikan ini kepadanya selama dia bekerja kepada mereka.

"Malah hah hoh hah hoh. Kalau ditanya tuh di jawab bege." Ucap Alex yang membuat Naura langsung tersadar.

"Ehhh... gu... gue."

"Gue tanya sekali lagi sama lo, kenapa lo bisa ada di kamar gue? Dan ngapain lo tidur di kamar gue? Ohh satu lagi, gimana caranya lo bisa masuk ke apartement gue? Atau lo mau nyolong ya?" Tanya Alex pada Naura.

Naura semakin bingung.

"Maksud lo apartement lo apa?"

"Pake nanya lagi, ya ini apartement gue. Punya gue, this is mine you know."

"Ini apartement lo?"

"Iya lah, menurut lo siapa lagi."

"Tapi mama lo yang suruh gue buat tinggal di sini bege, gue pikir gue di suruh tinggal di sini sendirian makanya gue terima."

"What!!!! Mama gue nyuruh lo tinggal di sini?"

"Iya."

"Ehh tunggu, jadi maksud lo, lo itu yang di suruh mama buat jagain gue?" Tanya Alex sambil mengangkat alisnya tidak percaya.

"Iyap, selamat anda betul."

"What!!!! Cewek kayak lo di suruh buat jagain gue? Yang ada malah gue yang jagain lo kali. Nyusahin aja lo, udah sana mending lo balik aja gue ngak butuh di jagain sama lo." Ucap Alex.

Naura hanya diam dan tidak bergerak sedikit pun saat mendengar ucapan Alex.

Alex kembali mengangkat alisnya.

"Kenapa lo masih di sini? Udah sana pergi. Gue ngak mau di jagain sama cewek kayak lo."

"Gue ngak mau, gue bakal tetep di sini."

"Lo ngapain sih njir, gue kan udah bilang gue ngak mau di jagain sama cewek kayak lo, yang ada lo bukannya jagain malah nyusahin tau ngak."

"Bodo amat, yang penting gue juga udah bilang kan sama lo kalau gue ngak akan pergi dari sini."

"Trus lo mau apa."

"Ya gue ngak mau pergi, gue bakal tetep di sini sampai kontraknya habis."

"Kontrak? Kontrak apa maksud lo?"

"Gue udah sempet tanda tangan kontrak sama mama lo tentang kerjaan ini, dan kalau gue berenti tiba tiba itu artinya gue harus bayar denda sama mama lo. Gue ngak mau lah, enak aja."

"Emang berapa dendanya? Biar gue aja yang bayar, yang penting lo pergi dari apart gue dan jangan ganggu gue lagi."

"Gue harus bayar denda 150juta."

Mendengar ucapan Naura, Alex langsung kaget. Namun, dia berusaha untuk terlihat baik baik saja.

"Cuman 150juta, oke gue bakal kasih uangnya ke lo dan lo bisa pergi dari sini."

"Bukan cuman itu aja, kalau gue berenti di tengah jalan, mama lo bakal keluarin gue dari sekolah. Gue ngak mau, gue ngak mau nyusahin kak Ervin lagi." Ucap Naura.

"Mama gue buat persyaratan kayak gitu sama lo?"

"Iya, makanya gue ngak akan mau berenti."

"Lo bego apa gimana sih? Kok lo mau aja di bilang gitu hah? Lo tolol apa gimana sih? Heran gue liat lo."

"Ehhhh gue ngak bodoh ya, jangan asal ngomong lo."

"Bodo amat lah, yang jelas lo harus keluar dari sini. Gue ngak peduli, mau lo harus bayar denda kek, bahkan lo harus di keluarin dari sekolah sekalipun gue ngak peduli. Itu kan kesalahan lo, kenapa main setuju setuju aja."

"Ta...." Belum selesai Naura melanjutkan kata katanya, tiba tiba Alex langsung menarik tangan Naura agar turun dari ranjangnya.

Naura berusaha melawan namun tidak bisa. Alex dengan cepat langsung menarik Naura dan kopernya.

"Lo harus pergi dari sini, gue ngak peduli lo mau gimana juga bodo amat, itu urusan lo sama mama gue."

"Lex..... lepasin dong. Gue ngak akan aneh aneh kok sama lo, tapi plis kasih gue kesempatan dong. Lagian cuman setahun doang njir, masa gitu aja ngak bisa."

'What??? Setahun??? Lo kira setahun itu seminggu? Gila kali lo ya, masa gue harus tinggal sama lo setahun. Mikir njir."

"Gue minta tolong banget deh Lex, gue janji, gue ngak akan ngadu yang aneh aneh deh sama mama lo. Gue ngak ada duit buat bayar itu sama mama lo Lex, dan gue juga ngak tau mau sekolah di mana kalau mama lo sampai keluarin gue dari sekolah."

"Ya gue kan udah bilang, gue ngak peduli. Udah sana, pergi lo..." Ucap Alex sambil mendorong pelan tubuh Naura ke arah pintu keluar.

"Lex.... gue mohon dong, gue....."

ting nong... ting nong....

Belum sempat Naura keluar, tiba tiba suara bel apartement Alex berbunyi hingga membuat Naura dan Alex langsung terdiam.

Alex melihat dari layar menitor untuk melihat siapa yang baru saja datang, dan saat Alex melihat orang itu tiba tiba rahang laki laki itu langsung mengeras.

"Anjing..... ngapain lagi lo ke sini bangsat." Ucap Alex tiba tiba hingga membuat Naura kaget.


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C23
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión