"Kau akan membutuhkan nama baru, anak kecil," gumamnya. Tak seorang pun di Ordo yang perlu tahu siapa anak laki-laki ini. Yang perlu mereka ketahui hanyalah bahwa anak yatim piatu itu diberikan kepada Castien oleh kerabatnya, dan itu memang benar. Castien ragu ada orang yang akan menanyainya atau bahkan tertarik pada anak itu. Mereka menerima puluhan anak yatim piatu dan terlantar setiap bulannya, untuk dilatih sejak kecil. Bagaimanapun juga, Castien juga pernah menjadi salah satunya.
"Aku Eri," kata anak laki-laki itu dengan cemberut sedikit bingung. "Tidak ingin nama baru!"
Castien menghela napas. Sepertinya anak itu keras kepala, dan cukup pintar untuk anak seusianya.