Aku dan Naya sedang memasak di dapur markas Roullete, saat anak-anak datang.
Mereka langsung rebahan di karpet, sambil bermain game.
Yeah, seperti biasa.
"Nay, yuk!" seru Yogo yang entah sejak kapan berdiri di samping Naya.
Naya yang dipanggil, aku yang terkejut.
"Salam dulu apa gimana gitu, Go! Ini jantungku mau melompat keluar rasanya!" aku merengut kesal, lalu menambahkan garam pada seblak yang kubuat.
"Hebat lho ya, jantung Melody bisa lompat-lompat, kek di sirkus!" ucap Yogo, lalu bertepuk tangan.
"Awas aja, kamu nggak boleh makan seblak bikinanku!"
"Idih, ngambek! Lo bosen kelihatan muda ya, Mel? Pengen kelihatan tua? Ya udah ngomel aja terus! Ngambek aja terus! Dijamin, penuaan dini, dan sejenisnya langsung ngapelin lo!"
Aku merengut, dan menatap Yogo tajam. Ia malah balas meledekku, dan menggembung-nggembungkan pipinya.
"Udah woi! Malah pada berantem! Lo tunggu di luar aja Go!" samber Naya.