Semua anggota Roullete menatapku dengan tatapan remeh. Ya aku tahu, mungkin bagi mereka, perempuan lemah sepertiku bisa apa? Tapi selama sebulan penuh ini, aku sudah latihan begitu keras dengan Naya.
Hingga keinginanku untuk bergabung dengan Roullete kembali.
Keinginan itu kembali saat aku tanpa sengaja melihat Rio--teman pantiku, memiliki tato yang sama dengan anggota Blackstone.
"Lo nggak usah mengada-ngada ya, Mel!" bentak Bambang.
"Kok mengada-ngada?! Aku serius, Bambang!"
Semua orang terdiam.
"Go, aku akan nerima apa pun keputusan kamu, toh kamu ketuanya! Kamu bisa tes aku dulu! Aku udah belajar bela diri, jadi nggak akan nyusahin siapa pun!"
Yogo terdiam, ia melirik ke arah anggotanya yang lain.
"Melody udah latihan sama gue dari sebulan yang lalu! Dan kemampuannya gak perlu diragukan lagi!" celetuk Naya.
Ia tahu alasanku ingin bergabung, jadi dia mencoba membantuku.