Naruto masih melawan Christina dan Siegfried. Walaupun saat ini dia memiliki keuntungan dalam hal jumlah, namun dia sama sekali tidak senang karena mereka berdua lebih keras kepala dan lebih hebat dari pada yang Naruto harapkan. Dari pada pertarungan yang berlarut-larut seperti ini, dia ingin menghempaskan mereka berdua menggunakan satu serangan kuat, namun sayangnya itu mungkin akan mengenai orang-orang yang mengerumuni mereka.
August keluar dari kerumunan dan menunjukkan sosoknya pada mereka sembari berkata, "Cukup sampai di sana! Semakin banyak kau melawan, kamu hanya akan menjadi semakin kesulitan!"
Aura bermartabat August terasa disekitarnya membuat semua orang terdiam dan menunjukkan mata padanya, lagi pula dia memang merupakan seorang pangeran mahkota dan sudah memiliki pendidikan yang sangat tinggi sejak dini untuk meneruskan tanggung jawab sebagai raja. Mampu membuat semua orang memperhatikannya di dalam kerumunan ini merupakan langkah awal yang baik untuk mendapatkan perhatian rakyatnya.
Naruto, Christina, dan Siegfried berhenti, lalu melanjutkan dengan memperhatikan August. Sementara Naruto merasa heran dengan orang yang baru datang ini, Christina bergidik dan Siegfried merasa lebih tenang.
'Siapa orang ini?' batin Naruto memperhatikan August. Dia mungkin telah menerima informasi mengenai nama pangeran negara ini dan bagaimana penampilannya. Tapi karena dia tidak pernah melihat gambarnya sebelumnya, dia tidak menyadari bahwa orang di depannya ini adalah seorang pangeran. 'Kenapa dia memiliki aura yang terasa megah, 'gitu, ya? Padahal kami berdua sama-sama memiliki rambut pirang.'
"Aku adalah pangeran negara ini, August von Earlshide! Aku tidak akan membiarkan siapapun mengganggu kedamaian negara ini!" kata August dengan lantang.
'Wah! Jadi dia pangeran, Toh! Pantas saja aku merasa dia sedikit familiar dengan May! Apa aku akan menjadi tawanan sekarang? Semoga saja aku tidak dianggap menyerang keluarga kerajaan saat aku membela diri,' batin Naruto.
August merasa heran dan bingung melihat keempat Naruto. Pasalnya mereka sangat mirip, dia awalnya menduga jika keempat mungkin adalah saudara, namun itu tidak mungkin karena keempatnya terlalu mirip bahkan Shin mengatakan bila keempatnya memiliki perasaan sihir yang sama.
'Sihir macam apa yang dia gunakan untuk menggandakan dirinya? Militer kami pasti akan menjadi sangat kuat jika memiliki sihir semacam itu. Aku akan lebih suka membawanya ke pihak Earlshide dari pada menjadikannya musuh. Selain itu, dia juga masih terlihat baik-baik setelah melawan Kak Chris dan Kak Sieg,' batin August.
*Poof!* *Poof!* *Poof!*
Naruto menghilangkan ketiga klonnya dan hanya menyisakan dirinya yang ada di depan Christina.
Christina mengangkat alisnya sambil berpikir, 'Jadi yang asli ada di sini, ya. Aku tidak menyangka dia cukup nekat menggunakan diri aslinya untuk melawanku dari pada menggunakan sosok aslinya untuk melawan Siegfried.'
"Ini hanya salah paham! Dia sendiri yang menyerangku tanpa mau mendengarkan kronologinya!" Naruto menunjuk pada Christina.
"Apakah benar seperti itu, Kak Chris?" August menoleh pada Christina dengan tatapan tajam dan serius, meminta penjelasan yang cepat, tidak berbelit-belit, dan sejujur-jujurnya.
"Ah, yah …." Christina menggaruk pelipisnya menggunakan jari telunjuknya serta menurunkan alisnya sehingga tampak seperti memelas.
Ini memang kesalahannya karena tidak mendengarkan Naruto terlebih dahulu. Selain itu, dia juga memancing kerumunan yang mengganggu ketentraman dan kedamaian di tempat umum. Dengan kata lain, ini 100% kesalahannya karena dia awal dari segalanya.
Sebenarnya jika dia mau, masih ada cara lain yang bisa digunakan untuk membawa kembali May atau mengetahui kejadian yang sebenarnya. Christina bisa saja secara tiba-tiba langsung duduk di kursi di sebelah Naruto sambil bercakap-cakap dengan mereka dan mulai mencari kronologi yang sebenarnya, dari pada dia yang datang dan tiba-tiba mengarahkan pedang pada leher Naruto dan Eriza.
"Maafkan aku, Yang Mulia Pangeran. Aku sedang terbawa suasana saat menemukan lawan yang terlihat kuat." Christina menundukkan kepalanya, merasa menyesal dan bersalah pada sikapnya sebelumnya, walau pada kenyataannya dia masih akan mengulangi ini di masa mendatang jika ada seseorang yang menarik perhatiannya.
Dia tidak bisa berbohong di depan August yang merupakan anak dari orang yang dilayaninya. Jika dia sampai berbohong pada pangeran negara ini dan terbukti jika dia bersalah, maka kemungkinan terburuknya tidaklah bagus. Walaupun August merupakan orang yang terlihat santai dan tidak sombong dengan posisinya sebagai seorang putra mahkota, namun dia tidak akan mentolerir apapun yang mengancam kedamaian kerajaan ini. Bahkan jika itu adalah Christina yang merupakan salah satu orang yang dekat dengannya, dia tetap tidak akan bersikap lunak.
"Eh? Berarti kamu tadi telah berbohong padaku?" tanya Siegfried dengan bingung sambil menoleh pada Christina.
"Um." Christina mengangguk dengan sangat kecil dan pelan, merasa malu dengan tindakannya yang terlihat kekanak-kanakan.
"Tch, kalau tahu seperti ini, aku tidak akan membantumu atau berusaha menangkapmu. Aku jadi merasa kasihan dengan pemilik kedai ini karena tokonya menjadi kotor." Siegfried mengalihkan matanya dengan sinis dari Christina, merasa kesal dengan tindakan tadi.
"Jadi, bisakah kamu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, anu …," kata August meminta penjelasan yang sebenarnya dari Naruto, namun dia berhenti saat masih belum mengetahui nama Naruto.
"Naruto, namaku adalah Uzumaki Naruto. Aku hanya seorang pengembara yang kebetulan singgah di kota ini untuk mencari beberapa informasi mengenai sihir enchantment. Maaf karena tidak tahu jika Anda merupakan seorang pangeran sebelumnya." Naruto menundukkan kepalanya dalam waktu singkat sebelum kembali mengangkatnya.
"Baiklah, Uzumaki Naruto, bisakah kamu menceritakan yang sebenarnya terjadi? Aku rasa salah satu dari anggota militer kami melakukan kesalahan padamu dan menyerangmu secara sepihak," ucap August dengan serius.
"Jadi seperti ini ceritanya …." Naruto mulai memberikan kronologi kejadian.
Dia memulai ceritanya mulai dari saat dia dan Eriza keluar dari penginapan, bertemu dengan May yang kabur dari istana, mereka bertiga yang makan di kedai ini, terakhir tentang bagaimana mereka sampai bertarung dan mengapa pertarungan ini menjadi semakin berlarut-larut.
"Fumu, jadi seperti itu, ya, ceritanya. Sepertinya kamu sama sekali tidak bersalah melihat reaksi orang-orang ini yang tidak menyangkal ceritamu." August mengangguk paham atas penjelasan Naruto.
May muncul dari kerumunan dan mendatangi August sembari mengatakan, "Benar, Kak August, Kakak Naruto sama sekali tidak bersalah. Dia hanya mencoba membantu May saat May tersesat."
*Tack!*
Ketika May masuk ke dalam jangkauan tangan August, August menjitak dahi May menggunakan jari tengahnya. Bagaimanapun May telah salah karena menyelinap pergi, namun karena masalah yang disebabkannya tidak terlalu besar, maka tidak perlu memberikan hukuman yang terlalu keras.
"Aduh! Apa kamu tidak bisa lebih lembut, Kak?" May memegangi dahinya yang memerah.
"Anggap itu sebagai hukumannya. Masih mending kamu hanya menerima sebuah jitakan. Jika kamu bertemu orang jahat, maka ini akan menjadi sesuatu yang lain dan lebih menyakitkan lagi." August melipat tangannya.