"Makasih udah nganterin sampai rumah."
Alira menoleh ke arah Louis yang sedang duduk di atas motornya. Tadi sepulang berbelanja, Louis memaksa untuk mengantar Alira pulang. Padahal Alira sendiri membawa motor, tapi Louis tetap mengikuti Alira dari belakang.
"Jauh juga rumah lo. Gue kira nggak sejauh ini," kata Louis memperhatikan bangunan sederhana yang berdiri di hadapannya saat ini.
"Iya jauh," balas Alira. "Cari yang harganya miring."
Sebenarnya masih banyak rumah kosong yang tersedia di tengah kota. Atau di dekat sekolah yang Alira belajar. Tapi … harga tanah dan bangunan di sana tentu jauh lebih mahal. Dan Alira memutuskan untuk tinggal di tempat yang sedikit lebih jauh namun harga tanahnya lebih bersahabat.
"Kalo gitu gue balik dulu, Al. Salam buat orang rumah. Kapan-kapan gue main ke sini lagi," pamit Louis sambil memakai kembali helmnya.