"Mau sampai kapan kamu melawan dia dengan cara yang sama?"
"Sampai percobaan ke seratus? Atau ke seribu?"
"Kalau sudah gagal ya udah kamu terima aja. Ganti cara lain dong!"
"Masih banyak cara yang bisa kamu lakukan buat mengalahkan dia."
Perempuan dengan balutan kemeja hitam dan topi yang menutupi kepalanya tampak memandang wajah laki-laki di depannya yang terlihat bingung.
"Kamu sudah memilih masuk ke kandang macan. Itu artinya kamu harus siap menerima setiap risiko yang kemungkinan akan terjadi."
"Persaingan semakin sengit. Setidaknya kamu punya banyak trick untuk memenangkan pertarungan ini. Walaupun nggak menang, setidaknya tidak mempermalukan diri kamu sendiri."
Laki-laki tadi masih terdiam di tempat. Belum mengelurkan suara meski si perempuan sudah banyak berbicara di depannya.
"Aku bisa bantu kamu buat menghancurkan mantan teman terbaik kamu. Dan sebagai balasannya, kamu bisa membantuku untuk bisa satu langkah lebih dekat dengan mantan teman kamu."