Untuk kesekian kalinya Elia mendatangi kelas Alira. Tujuannya masih sama. Ingin memaki Alira karena masih berhubungan dengan Alingga.
"Ngaca dong!"
"Elo yang harusnya ngaca!"
Gea langsung menyerobot saat mendengar Elia membentak Alira. Ditahan pun hanya akan membuat dada Gea terasa sesak.
"Ngacak woi ngaca! Lo yang nggak pantes buat Alingga!" seru Gea terdengar meremehkan Elia.
"Gausah ikut campur kamu. Tau apa soal Alingga? Ha?" tantang Elia.
Gea berdecih mendengarnya. "Emang lo tau apa tentang Alingga. Cuma temen jaman kecil aja blagunya minta ampun."
"Jangan sok tau ya kamu."
"Faktanya emang gitu."
Kesal dengan ucapan Gea membuat Elia ingin menjambak rambut perempuan tersebut.
"Sembarangan banget kalo ngomong," kata Elia. "Justru karena aku temenan sama dia dari kecil, makanya aku yang lebih pantas buat sama dia."
"Hello! Lo lupa apa pura-pura pula?" tanya Gea menatap sinis perempuan di hadapannya.