Jhon berdiri dengan selembar kertas di tangannya. Matanya menatap sekitaran seakan mencari sesuatu. Ibu yang melihatnya pun lantas menyapa, "Apa kau membutuhkan sesuatu? Mungkin aku bisa membantu."
"Ah, aku mencari pria itu!" sahut Jhon. Ternyata ia lupa akan nama Roy.
"Ayah atau Dino?"
"Tidak, satu lagi."
"Aku tau, dia berada di ruangannya. Apa ada yang ingin kau berikan? Kau bisa memberikannya padaku, biar aku yang mengantarkan kepadanya."
Tetapi Jhon terlihat meragu untuk menyerahkannya pada Ibu.
"Baiklah! Aku akan membawamu masuk ke sana."
Dengan ramah dan senyuman manisnya Ibu membantu Jhon untuk masuk ke laboratorium. Sontak sikap baik Ibu berhasil menyentuh hatinya. Ia merasa tersenyuh sekali dengan sikap mereka yang hangat layaknya keluarga.
"Roy, ada yang mencarimu!" sapa Ibu sehingga memaksa Roy membalikkan tubuh ke arah pintu.
Roy kembali bersikap aneh. Ia terlihat ragu dan kalud. Namun, Ibu sudah lebih dulu meminta Jhon masuk dan meninggalkan mereka berdua.