Cukup lama mereka membiarkan Sintia terbaring di lantai garasi, tidak ada yang ingin mengalah dari kedua belah pihak. Sintia tetap dengan pendiriannya, begitu pula dengan Adrian. Dia masih terdiam di dalam mobil bersama Ayara, tanpa ada niat untuk turun dari mobilnya.
"Nyonya, nanti bisa masuk angin kalau berbaring di sana terus," ucap asisten rumah tangga mereka.
"Aku tidak peduli," jawab Sintia, dengan berbaring merentangkan tangannya.
Adrian memberi sebuah kode kepada sopir dan pegawai lain, untuk menyingkirkan Sintai yang menghalangi jalannya. Sesaat mereka ragu dengan perintah Adrian, akan tetapi drama itu sepertinya tidak akan berakhir jika terus-terusan seperti itu.
Mereka menghampiri Sintia, dan Adrian bersiap menyalakan mobil untuk pergi.
"Mau apa kalian? Awas saja jika kalian mencoba membantunya!" ancam Sintia, ketika melihat para pegawai mendekat.
"Maafkan kami Nyonya, anda bisa sakit jika terus berbaring seperti ini," ucap Sopir itu.
Masih setia dan semangat dong mantengin cerita Rana? Terima kasih yaa...