"Maka dari itu, Mama ingin kau selalu menuruti apa yang Mama dan Papa katakan. Mama yakin kau adalah anak hebat, anak pintar, dan anak baik, kau pasti bisa melakukan apa yang Mama dan Papa pinta," kata Mama. Aku menundukkan kepala, merasa bersalah akan sikapku yang tak mau menuruti Papa untuk makan malam. Nasihat panjang Mama membuatku tersadar, tentu saja aku harus merubah sikapku ini untuk kebaikanku di masa depan. Aku tak ingin jika Papa marah hanya karena sikap nakalku.
Ku tatap Mama, lalu membalas perkataannya, "Baik, Mama. Aku akan selalu menuruti apa yang Mama dan Papa inginkan. Aku berjanji!"
Mama tersenyum. "Aku senang mendengarnya."
"Mama meyakinkan diri jika aku ini adalah anak hebat, anak pintar dan anak baik. Tetapi sebenarnya ada satu hal yang Mama lupakan," ujarku.
"Apa itu?"
"Anak tampan!"