"Tetapi aku hanya ingin Mama makan saja," balasku.
"DIAM KAU!" bentak Mama dengan sangat keras membuat kupingku berdengung. Bahkan Mama hendak memukulku, aku segera berlari keluar dari kamar Mama. Ku tutup pintu lalu masuk ke kamarku. Aku bersembunyi di lemari, aku takut sekali dengan teriakan Mama. Kini tubuhnya bergemetar hebat, jantungku pun terasa berdegup kencang. Tiba-tiba terdengar suara pintu kamarku yang terbuka.
"Tuan Holland!" Terdengar suara Bi Minah yang memanggilku. Aku pun segera keluar dari dalam lemari dan berlari memeluk Bi Minah. Ku katakan kepadanya jika aku sangat takut melihat Mama marah.
Bi Minah menangis mendengar ucapanku, ia hanya bisa berkata, "Tuan harus bersabar, Bibi gak bisa bantu banyak. Bibi juga gak tahu harus apa. Bibi cuma bisa bantu doa supaya Nyonya bisa menyayangi Tuan Holland lagi."