Ku alihkan pandanganku ke sebuah kemeja lengan panjang, lengkap dengan celana dan sepatu. Kemeja itu berwarna putih seperti susu, sedangkan celananya berwarna kecoklatan senada dengan sepatu di dekatnya. Aku yakin sepatu itu terbuat dari kulit yang sangat bagus dan terlihat berkilap. Nampaknya pakaian itu sama dengan bentuk tubuhku. Pikiranku kembali teringat akan ucapan Nyonya Evelien yang akan membelikan kami pakaian. Aku berpikir, apakah Nyonya memperbolehkan aku memilih pakaian itu? Aku rasa harganya sangat mahal. Terlebih kemeja yang ku lihat dan ku pegang ini terasa berbeda dari pakaianku yang lain. Aku tidak mengerti tentang kain, tetapi aku tahu perbedaan dari pakaian-pakaian yang pernah ku gunakan. Kain kemeja dan celananya sangat berbeda, terasa halus di tangan.