Beberapa hari kemudian, aku melihat Heleen sedang memainkan sebuah alat musik di teras halaman belakang. Musik yang dia mainkan cukup merdu. Aku tersenyum melihat tangan-tangannya memainkan benda itu tanpa kesulitan. Aku menghampiri gadis itu.
"Lagumu bagus sekali, Heleen," pujiku. Heleen menghentikan memainkan benda itu.
"Tentu saja. Papa mengajarkanku bermain biola. Apakah kau mau mencobanya?" jawab Heleen. Penawaran Heleen membuatku terkejut.
"Apakah boleh aku memainkannya? Bukankah kau pernah bilang kalau benda ini adalah benda kesayanganmu?" tanyaku.
"Kau sahabatku, Holland. Aku ingin membiarkan kau memainkannya." Aku menganggukkan kepalaku lalu dia mengajarkanku memainkan alat musik ini.
"Tidak, Holland. Kau tak boleh memainkannya seperti itu. Tanganmu akan kesakitan kalau kau menggeseknya terlalu keras," omel Heleen.
"Lalu aku harus bagaimana? Aku kan menuruti semua perintahmu," balasku. Dia merampas biola yang ku pegang lalu memainkannya.