Kedua mata Mahendra yang bergerak lalu perlahan membuka membuat anak-anaknya tersenyum menyambutnya. Mahendra mengerjapkan matanya melihat ke sekelilingnya, terlihat anak-anaknya yang bergembira karena kesadaran dirinya.
"Papi!" ujar Kavin.
"Papi sudah sadar?" tanya Amora.
"Papi bisa dengar kita kan?" tambah Geisha.
Mereka berusaha bicara pada Mahendra, berharap Mahendra akan merespon dan bicara sepatah kata saja. Atau dengan anggukan dan hanya kedipan, walaupun hanya itu. Namun itu menandakan jika Mahendra benar mendengar dan merespon. Hingga mereka tahu jika Mahendra mengetahui dan sadar jika di sampingnya sekarang ada orang-orang yang sayang dengan dia.
Sementara Elena tampak berpura-pura senang dengan ini semua, meski di dalam hatinya dia sangat membenci hal ini. Seandainya hidup Mahendra berakhir maka semua ini akan lebih mudah untuknya. Di dalam hati Elena tentu tidak sama dengan apa yang keluar dari mulutnya yang tersenyum.
"Papi ada apa?" tanya Geisha.