Hazel duduk tepekur di kamarnya. Tak ada Aydan sekarang. Padahal ia dan pria itu sudah merencanakan banyak hal untuk dilakukan selama kedatangannya ke Jepang mengunjungi Hazel. Bahkan Hazel sudah menyiapkan banyak hal, dan rencananya ia akan kembali ke Westmon bersama pria itu.
Namun, semua ternyata berakhir sebaliknya.
Tak ada Aydan, tak ada rencana kebersamaan mereka yang terwujud, tak ada tawanya, senyumnya ... isaknya kembali pecah tatkala bayang-bayang Aydan lembali layaknya adegan film favorit yang tak akan pernah bosan ia putar meski berulang kali. Ia tak akan pernah bosan dan akan selalu memutarnya meski sampai kapan pun.
Tak berapa lama terdengar suara ketukan di pintu. Ia tahu, itu pastilah Blake yang entah ingin mengatakan atau melakukan apa terhadapnya. Ia sedang tak ingin bertemu siapa pun.
"Haze ... kumohon izinkan aku masuk."
hazel menahan segala rasa yang berkecamuk di dadanya, kemudian pada akhirnya ia beranjak juga dan memberi kesempatan Blake untuk bicara.