Peracik kerajaan saja sudah di tingkat 5 belum tentu dapat meracik pil Anti Kerut sampai tingkat pemurnian diatas 50%. Pil anti kerut memiliki tingkat kegagalan yang besar. Apa lagi bahan yang di butuhkan juga sangat mahal. Jika ada yang berhasil sampai tingkat pemurnian 60% saja pasti pil itu sudah di jual di pasaran.
"Hei... A..." Hampir saja Youmei menyebutkan 'adik' "Master. Kalau kau membocorkan rahasia kepada orang lain bagaimana kita bisa untung."
"Tenang saja. Resep mereka pernah kulihat. Itu membutuhkan bahan yang mahal. Maka harga jualnya pun akan mahal padahal hanya murni 60%. Itu tidak akan jadi saingan kita."
"Aku akan segera. Mengantarkan bahannya kepadamu." Youmei tersenyum.
Chen pun merasa urusannya sudah selesai di ruangan itu segera menyingkir dari situ.
"Apakah Master itu bekerja disini?" Zuan Cia merasa heran dengan orang berjubah hitam masuk dan keluar ruangan Youmei dengan seenaknya saja.
"Tidak. Kami kerja sama untuk memproduksi pil anti kerut dan pil buah ranum."
"Pil yang hanya disukai wanita. Apakah dia itu guy atau mesum?"
"Sudahlah. Kau segera kembali ke rumahmu dan sembuhkan ibumu. Dan jangan pernah mengatakan kepada siapapun mengenai pria itu disini. Apa lagi kepada Xing Xie."
"Aku berjanji Soecie."
Demikianlah pembicaraan mereka. Pada hari yang sama rombongan Zuan Cia meninggalkan kota Yaopin. Keesokannya barulah Xing Xie menyadari kalau Zuan Cia tidak ada di kota ini. Xing Xie pun mencari informasi kepada Youmei dan seperti apa yang dikatakan sebelumnya bahwa Zuan Cia kembali kepada ibunya karena takut semakin parah dan akan kembali lagi ke kota Yaopin.
Chen pun meracik ke dua pil itu selama beberapa hari ini. Bukan hanya pil itu saja tapi juga beberapa pil yang dibutuhkan untuk di masa akan datang. Tidak terasa waktu lelang pun sudah semakin dekat. Dua hari lagi lelang akan di gelar dan Zuan Cia tidak datang kembali ke kota ini. Berarti ibunya sudah di sembuhkan.
-----------
Sebelum pelelangan Chen ingin masuk ke tempat pesenjataan. Terakhir kali dia gagal memasuki tempat persenjataan untuk mencari senjata yang cocok dengan dirinya. Hari ini dia datang ke tempat persenjataan setelah urusan meracik selesai.
Tiga tempat yang cukup terkenal di kota Yaopin. Rumah Obat, Rumah Lelang dan Rumah Senjata. Jadi sebelum bepergian mencari harta Karun, ada baiknya melihat senjata yang cocok dan sesuai.
Siperamal Ye Shang memang meninggalkan senjata knuckle untuknya. Tapi Chen tidak menyukai see senjata itu. Didalam kehidupan lamanya, Chen menggunakan senjata pedang. Jika ada pedang yang cocok di tempat persenjataan maka tidak ada salahnya membeli.
Tidak ada aturan khusus yang melarang orang memasuki gedung rumah senjata, tidak seperti rumah lelang yang melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk. Semua orang dari berbagai kalangan di perbolehkan untuk masuk berbelanja ataupun hanya sekedar melihat saja.
Jadi Chen masuk tanpa hambatan. Hanya saja untuk naik ke lantai dua ada aturan khusus untuk itu. Yakni mereka yang berada di peringkat alam saja yang boleh masuk. Karena senjata di lantai dua hanya peringkat alam keatas yang dapat menggunakannya.
Gedung persenjataan sangat besar hampir sebesar rumah lelang. Dikota ini terkenal persenjataannya lebih murah dari kota lain karena di sekitar ini banyak tambang besi.
Di tempat persenjataan ini hanya menjual sampai tingkat bahan di Golden Core.
Untuk kualitas bahan mentah terbagi menjadi 7 tingkat.
- Iron (senjata biasa/umum)
- Steel (Baja yang kuat Dapat menyalurkan energi ke senjata agar menambah memperkuat senjata itu)
- Golden Core (memiliki elemen khusus dan dapat menggunakan jurus tertentu )
- Precious Stone (senjata yang dapat mengeluarkan kekuatan jiwa.)
- Godly weapon (Tidak ada yang pernah melihat senjata ini)
Tingkat penempaan senjata
- Normal
- Rare
- Epik
- Unique
- Legendary
"Maaf. Apakah ada senjata yang epik disini?" Chen bertanya kepada seorang petugas.
"Kau bisa melihat lantai atas jika kau memiliki plakat perunggu."
Dilantai bawah hanya senjata normal dan rare.
"Aku bisa membantu mu ke lantai atas." Suatu suara yang tidak asing di telinga Chen.
"Tidak. Aku jadi tidak tertarik untuk keatas. Terima kasih." Chen berjalan menuju ruang lain tanpa memperdulikan siapa yang bicara.
"Hei, bung. Aku berbicara kepadamu."
Mendengar suara keras itu tentu saja bukan hanya mengganggu bagi pengunjung tapi juga menjadi pusat perhatian.
Kehadiran Xing Xie saja sudah menjadi pusat perhatian bagi pengunjung di tempat itu. Pemuda arogan yang sok berkuasa karena ayahnya memiliki perusahaan obat. Hampi semua kalangan mengenal anak dari pengusaha hebat ini. Tidak ada yang berani berbuat masalah dengannya.
"Maafkan aku Tuan. Tapi aku sudah tidak tertarik ke lantai atas." Chen terpaksa berbalik badan dan menatap orang yang berbicara kepadanya.
"Namaku Xing Xie. Kita bertemu saat kau ingin melelang sesuatu. Lalu Aku melihatmu berbicara kepada Hong Youmei. Lalu kau menghilang di hutan entah pergi ke kota mana. Sekarang kau ada di kotaku lagi. Apakah yang kau cari sebenarnya?"
"Namaku Ye Sang. Sebenarnya aku hanya ingin ikut berpartisipasi dalam pelelangan. Saya rasa banyak orang di tempat ini dari luar kota yang juga ingin berpartisipasi di kota ini."
Memang semenjak akan di buka nya pelelangan, orang dari luar kota banyak yang datang untuk mengambil bagian dalam pelelangan. Jadi siapa saja boleh datang ke kota ini dan menjual barang untuk di Lelang.
Hanya saja Chen sedang sial bertemu dengan Xie dan Zuan Cia. Pada saat Hong Youmei menyatakan bunga miliknya bukan Vendoline tingkat 3 dimana kebetulan disana ada Chen. Juga youmei meninggalkan tamu berharga nya demi seorang pria lusuh ini.
"Aku tidak perduli dengan orang lain. Aku hanya tertarik denganmu. Mari kita berbicara sambil duduk siapa tahu kita bisa melakukan bisnis bersama. Karena aku menduga bahwa kau memiliki bakat bisnis."
Xing Xie sejak awal memang sudah merasa kalau ada sesuatu dengan pria ini. Orang yang kelihatan biasa namun menarik perhatian Hong Youmei. Tidak ada orang biasa yang dapat menarik perhatian penguasa rumah lelang jika bukan orang yang berharga.
"Maaf Tuan Xing. Aku tidak pandai dalam melakukan bisnis." Chen bermaksud menghindar.
Hanya dalam sebentar saja pembicaraan mereka sudah menjadi pusat perhatian bagi para pengunjung di tempat ini.
"Berani sekali pemuda itu menentang keinginan Tuan Xie." Suara di sekita mulai bergunjing.
"Terima saja tawarannya. Dia orang yang berpengaruh di kota ini." Suara lain memberi saran.
"Dasar orang asing. Dia tidak tahu seberapa kuatnya Tuan Xie."
"Pria itu sedang sial."
Chen mulai merasa serba salah. Keinginannya menjauh dari pria yang satu ini. Tapi takdir memaksanya untuk selalu bertemu.
"Mari Tuan Ye Shang. Kita bercakap cakap di kedai. Tidak ada apapun yang menarik di lantai bawah ini. Aku akan memberikanmu senjata epik yang kau butuhkan."
"Maaf Tuan. Saya tidan begitu tertarik dengan bisnis. Saya hanya orang desa yang hendak melihat lihat."
"Kau pikir dirimu siapa berani menolak Tuan Muda." Seorang pengawal menarik kerah jubah Chen dengan memandang rendah.
"Cukup. Jangan buat keributan disini." Xie menegur pengawalnya. Kemudian wajahnya masih tersenyum lebar kepada Chen. "Mari kita ke ruang material bersama."
Xing Xie menekan kesabarannya dan mengikuti Chen. Chen kali ini dia tidak dapat menghindar begitu saja, jadi terpaksa bersama sama memasuki sebuah ruangan yang khusus menjual barang mentah.