"Mas paham kenapa kamu begitu benci sama dia," ucap Rico.
Davina menatap sang suami. "Dia bilang apa?"
"Dia enggak peduli sama kamu maupun Hannah sekalipun Ali sudah enggak ada," jawab Rico.
Air mata Davina menetes. Ia sudah tahu akan hal ini. Hanya saja mendengarnya lagi seperti sebuah luka yang kembali tergores. Nyeri luar biasa di dalam dada.
"Mas, aku kan sudah bilang jangan ke sana," rengek Davina.
"Mas Kira di dunia ini orang jahat itu cuma Widya. Ternyata ada yang lebih gila dari itu."
"Udah, kita enggak usah bahas itu lagi. Aku enggak sanggup denger cerita itu lagi."
Rico segera berdiri lalu menghampiri Davina. Ia memeluk istrinya itu.
"Mas enggak akan biarin siapapun nyakitin kamu dan Hannah. Mas janji," ucap Rico.
"Jangan bohong."
"Mas janji, Sayang.
Rico melepaskan pelukannya pada Davina. Mereka lantas saling menatap satu sama lain. Berciuman dengan penuh perasaan.
Lambat lain ciuman itu merambat dari perasaan yang dalam menjadi gairah yang membara.