Capítulo 208: Pesan misterius

William mengantar istrinya kembali ke kantor. Setelah mengecup pipinya, wanita itu keluar dari mobil. Ia melambaikan tangannya lalu melangkah masuk.

Laki-laki itu kembali ke kantornya. Di dalam ruangannya, Joshua sedang duduk menunggu. Ia asyik menatap ponselnya, hingga tidak menyadari kehadiran William.

"Ekhem! Selamat siang, Presdir," sapa William dengan sengaja membuat suara keras.

"Telingaku masih berfungsi dengan baik. Kenapa kau harus berteriak seperti itu?"

"Karena Anda sedang melamun, Pak," ejek William.

Joshua merasa canggung, karena William melihatnya melamun. Ia baru saja menemukan akun sosial media milik Maudy. Penasaran mengetahui seperti apa kehidupan sehari-hari wanita itu, membuat ia tidak bisa berhenti melihat status cerita yang dibagikan Maudy di sana.

Ia tersenyum sendiri saat melihat unggahan video Maudy dan putri kecilnya. Gadis kecil itu memiliki mata oval bermanik coklat seperti Maudy. Bahkan, gadis kecil itu pun menarik perhatian Joshua.