Tanpa Sadar ia tersipu, manis sekali mendukung wajah cantiknya.
Pesona gadis itu memang tidak luntur.
Wajah manis gadis itu terlihat sangat malu-malu sekarang.
Lelaki itu kini memegang tangan gadisnya, dan menariknya kebawah! Kini bibirnya kembali mencium bibir nya, sekarang gadis itu merespon seperti yang dilakukan Damar. Entah mereka menikmati atau apa, sampai jam sudah berputar 5 menit lamanya, namun adegan romance itu masih belum selesai.
Setelah adegan nakal itu selesai, Kania tampak malu dan pipinya merah merona. Damar menatap dengan senyuman simple."Aku mulai menyukaimu dari hatiku!" Lirih Damar dalam hati.
"Bagaimana aku pulang?" ucapan itu terlontar dari mulut Kania.
Damar melirik jam di ruangannya, "Ini sudah siang, tidak enak oleh orang lain, kamu sebaiknya pulang saat jam pulang biasa saja agar tidak ada yang curiga."
"Tapi pak, saya harus mandi!" Jawab Kania.
"Pakai kamar mandi ku, kamu bisa pakai mantel tebal ku!" Suruh Damar.