Sebagian dari diriku sangat siap, sebagian lainnya tak ingin mengakui bahwa ini lah kenyataan yang harus ku hadapi.
Waktu terasa berlalu dengan cepat ketika kita tak memikirkannya. Begitu pula yang aku rasakan saat ini. Waktu seakan hidup, setiap detiknya bagai ribuan jarum yang menusuk bagian dari tubuhku, tanpa terlewatkan. Malahan aku lah yang melewatkan momen itu. Waktu-waktu yang berlalu tak ubahnya kepingan tak berarti bagiku yang hanya melakukan semua seperti biasanya. Padahal aku jelas-jelas tahu jika waktu tetap berjalan, tanpa berhenti barang sejenak untuk menunggu ketertinggalan.
Aku telah kehilangan banyak momentum.
"Huft! Kau harus siap sekarang Bryan." Aku kembali mengencangkan niatku. "Kau harus melakukannya sekarang juga."