Axel yang baru saja berjalan keluar sambil memikirkan perkataan Zelyn yang bilang ingin makan makanan favoritnya, membuka pintu dan melihat sosok pria yang saat ini ada di sebelah kanan ruangan. Ia melihat Daniel menunduk saat menatap ke arah ponsel dan membuatnya memikirkan sesuatu.
"Apakah semuanya sudah beres, Daniel? Video percintaan panas dari Ardhan dan sahabat Zelyn sudah tersebar, kan?"
Daniel kini memasukkan ponselnya setelah menyelesaikan semua tugas dari bosnya hari ini. Namun, ia mengerutkan kening saat melihat raut wajah frustasi yang tampak jelas dari pria yang sangat dihormatinya tersebut.
"Sudah, Bos. Semuanya sudah beres. Kenapa Anda sudah keluar? Apakah nona Zelyn baik-baik saja?"
Dengan mengendikkan bahu, Axel hanya menampilkan wajah datar dan tidak bersemangat. Merasa ingin berkeluh kesah dengan pria yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri tersebut, ia pun mulai menanyakan hal yang dari tadi menari-nari di otaknya.