Selesai latihan sore, Han Yiyue memutuskan untuk memasuki rumah dan bersiap untuk bertemu Carla di malam hari. Ketika memasuki rumah, terdengar keributan dari arah ruang makan. Helaan napas panjang terdengar dan jejak kelelahan menghiasi wajahnya, Han yiyue sudah terbiasa dengan pertengkaran kecil antara Feng Ruo dan Xiao Bao.
Jelas pihak pertama yang memulai keributan dengan mempermasalahkan banyak hal.
Melewati ruang makan dan sedikit mengintip, tanpa peringatan sepotong ayam goreng melayang di sisi kepalanya. Hampir mengenai wajah. Han Yiyue bertemoang lurus ketika mencoba menghindar. Koki sudah mengurut pelipis, tidak tahu lagi bagaimana harus bersikap menangani dua orang itu.
"Kalian! Tidak bisakah kalian lebih tenang?!"
Suara magnetik yang dalam dan tegas menerobos setiap pendengaran orang-orang di sekitar. He Xi Huan muncul dari belakang Han Yiyue, wajahnya gelap dengan kerutan kencang di kening. Jelas menahan amarah, tetapi tidak benar-benar peduli pada perilaku Feng Ruoa dan Xiao Bao.
Setelah suara itu terdengar dan penampakan kurang menyenangkan dari pemilik suara, semua orang terdiam. Si pembuat masalah memilih duduk tenang di kursi dan kembali mengunyah makanannya. Berbeda dengan Han Yiyue yang sedikit-banyak memahami suasana hati He Xi Huan. Ia bergegas mendekati laki-laki itu dengan senyum kecil dan bertindak menggoda, meletakkan salah satu tangan di dada pihak lain.
"Tuan He, sepertinya kamu dalam suasana hati yang buruk. Kamu perlu dihibur." Suaranya rendah dan menggairahkan. Lidah bergerak keluar, membasahi bibir merah. Mata berkedip lucu.
Seperti biasa, He Xi Huan hanya melayangkan tatapan ringan dan menepis tangan di dadanya. Ia mengabaikan perilaku menyimpang Han Yiyue. Setelah memperjelas diri, memilih melangkah memasuki kamar dan membersihkan diri agar lebih rileks.
Dua tahun ke belakang, He Xi Huan berhasil mempertahankan posisinya dan semakin meluaskan pengaruh hingga ke kelompok-kelompok lain. Dia benar-benar bekerja keras untuk itu. Terlebih dalam mengambil hati pemimpin kelompok mafia besar di beberapa negara.
Hanya saja, dalam dua hari terakhir terdapat masalah kecil yang sebenarnya cukup panjang jika diteliti. Tentu saja memberi pengaruh buruk yang ringan, tetapi tidak mudah diputuskan. Pada akhirnya memerlukan tenaga ekstra untuk membersihkan sampah tersebut dan hari ini adalah puncaknya. Itu juga alasan suasana hati yang buruk.
Han Yiyue terlalu terbiasa diabaikan, sehingga tidak membuatnya merasa rendah diri sekalipun tatapan mengejek terlihat di mata Feng Ruo, tentu saja hanya candaan di antara mereka. Sebaliknya, dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan memasuki kamar.
Layar ponselnya yang berada di atas tempat tidur tampak berkedip-kedip. Membuat penasaran sehingga ia memutuskan melihat terlebih dulu. Beberapa panggilan tidak terjawab dari Carla dan pesan masuk yang dikirim setelah putus asa.
[Yiyue, untuk malam ini tidak perlu datang kepadaku. Ada hal penting yang harus kulakukan dalam beberapa hari terakhir.]
Tidak ekspresi kebahagiaan ataupun kesedihan di wajah Han Yiyue, ia hanya mengetik balasan sederhana untuk menyetujuinya. Carla tidak memiliki pembelajaran lain untuk diberikan kepadanya, hampir semua dapat dilakukan oleh Han Yiyue dengan baik. Hal itu beberapa kali membuatnya berpikir bahwa dia memang sudah ditakdirkan seperti ini, belum lagi faktor turunan dari sang ibu.
Namun, hal itu tidak membuatnya merasa kecil. Justru sedikit senang karena berarti ia berguna bagi He Xi Huan dan dapat membantu mewujudkan keinginan pihak lain. Han Yiyue tanpa sadar telah menempatkan laki-laki itu di posisi yang tidak bisa diturunkan dengan mudah.
Selalu ada rasa kagum dalam hatinya, tidak hanya itu, terkadang ada keinginan untuk lebih dekat lagi dan dapat menjadi sandaran di masa-masa sulit. Itulah mengapa dia sering kali menggoda He Xi Huan ketika dalam suasana hati buruk, sama seperti tadi.
Ponselnya kembali berbunyi, satu pesan lagi dikirim oleh Carla.
[Satu hal lagi yang ingin kukatakan. Tentang pembelajaran seks dengan laki-laki, bagaimana menurutmu jika aku memilihkan salah satu dari temanku untuk latihan awal. Setelah itu kamu akan mencoba bersama orang asing di bar.]
Membaca kata demi kata itu membuat kening Han Yiyue mengerut tajam. Agak enggan menyetujuinya. Bagaimanapun ia akan dipasangkan dengan orang asing, sulit untuk menerimanya, tetapi memang begitulah tugasnya.
Han Yiyue pertama kali melakukan hubungan seksual ketika usaianya 15 tahun, itupun bersama Carla. Setelah itu kurang satu tangan dia telah melakukannya dengan wanita lain. Entah mengapa dia tidak merasa begitu berat hati pada saat itu. Sekarang ada sedikit keberatan di hatinya.
[Aku akan bertanya kepada He Xi Huan.]
Setelah memberi jawaban singkat itu, ia meletakkan ponsel tanpa peduli balasan Carla lagi. Bergegas memasuki kamar mandi dan membersihkan diri. Dia sudah beberapa kali diberikan video tentang hubungan seksual antara dua laki-laki, tetapi praktek dan tontonan jelas berbeda. Belum lagi tugasnya ketika sedang bercumbu untuk mencari beberapa informasi dari si target.
Han Yiyue tidak membencinya ataupun merasa jijik, itu karena sejak awal dia sudah memahami tujuan pembelajarannya, juga sudah diberitahu sedikit-banyak mengenai impian He Xi Huan untuk menghancurkan ayah kandungnya.
Akan ada saat di mana dia dikirim kepada orang asing dengan skenario terbaik atau terburuk dan tidak ada cara untuk melepaskan diri dari hal tersebut. Seolah tujuan hidupnya sudah dipastikan sejak awal. Meski begitu, Han Yiyue juga tidak bisa menolak, terlepas dari keberatan kecil di hatinya. Namun, rasa keberatan itu tidak ditujukan pada perencanaan He Xi Huan.
Yang ditakutkan oleh Han Yiyue hanya kenyataan bahwa He Xi Huan akan meninggalkan atau mengabaikannya setelah tujuan utama berakhir. Lebih buruk dari itu adalah situasi di mana dia tetap berada di sekitar laki-laki itu, tetapi tidak lagi dalam jarak dekat.
Han Yiyue memang masih berusia 17-an, tidak memiliki pengalaman layaknya remaja sesusia di mana ia mengenal dan dekat dengan lawan jenis. Namun, dia tahu bahwa perasaannya terhadap He Xi Huan tidak sesederhana kekaguman saja. Mungkin tidak sampai tahap benar-benar cinta, tetapi perlahan-lahan semakin menumpuk dan sulit dikendalikan.
Sama seperti saat ini, dia tidak ingin bercumbu bersama laki-laki lain selain He Xi Huan sekalipun menyadari bahwa pada akhirnya hal itu harus dilakukan.
Selesai membersihkan diri, Han Yiyue memutuskan untuk mendatangi He Xi Huan dan mengatakan pembicaraannya dengan Carla. Dia biasanya pergi bersama Carla di akhir pekan, hari di mana begitu banyak orang di bar.
Setelah tahun-tahun ini sebenarnya kemampuan Han Yiyue sudah berkembang dengan baik, tetapi He Xi Huan tetap ingin agar dia terus belajar dari Carla sampai beberapa bulan ke depan.
He Xi Huan tidak terlihat di mana-mana, membuat Han Yiyue berjalan menuju ke kamarnya. Mengetuk pintu dengan sopan dan tidak mengatakan apa-apa. Tidak ada jawaban dari pihak lain dan dia memutuskan untuk mengetuk lagi, hal itu diulang sampai tiga kali masih dengan kesopanan. Perilaku itu sangat jarang dilakukan, biasanya dia akan menerjang kamar He Xi Huan tanpa rasa malu jika tidak mendengar jawaban sama sekali.
Sampai pintu terbuka dan suara serak yang tidak sabaran terdengar agak kesal. "Apa yang membuatmu tidak sabaran?!"
Bukan suara itu yang membuat Han Yiyue terkejut, tetapi penampilan He Xi Huan yang panas.