"Memang dia!" Chu Sihan tersenyum. Ia melihat Chu Yun dan bertanya, "Apakah hartanya masih aman?"
"Tuan tidak perlu khawatir. Semuanya masih lengkap."
Chu Sihan menganggukkan kepalanya. Dengan nada sedikit panik ia berkata, "Obati lukamu dulu. Aku akan pergi mencarinya."
Chu Yun menganggukkan kepalanya. Tadi ia masih sempat menghindari pedang itu sehingga pedang itu hanya menyebabkan kulitnya lecet saja. Pedang itu tidak sampai melukai tulang dan sarafnya.
Sosok Chu Sihan melesat dan segera menghilang dalam kegelapan.
Lu Sheng merasa bahwa tadi ia melihat Chu Sihan keluar, sehingga ia pun bergegas melarikan diri dari lokasi. Karena keributan tadi, ia tidak merasakan apapun. Kini setelah keadaan mulai mereda, hatinya terasa tak karuan.
Bayangan dada Chu Sihan yang putih namun berotot selalu muncul di dalam benaknya. Hal ini membuat Lu Sheng sangat malu.