Setelah sepeminum teh kemudian, akhirnya para warga telah menyelesaikan kegiatannya. Puluhan nampan berisi makanan tadi, sekarang sudah berjejer dengan rapi di hadapan para pendekar.
Para warga juga sudah duduk di tempatnya masing-masing.
Keadaan di halaman itu hening. Tiada yang bicara seorang pun.
"Silahkan Tuan sekalian, semoga masakan sederhana yang kami buat ini sesuai dengan selera," kata salah seorang warga berpostur tinggi tegap.
Dia bicara sambil membungkukkan badannya. Sikapnya sangat hormat dan menghargai.
"Terimakasih, mohon maaf kalau kami sudah merepotkan semua warga di sini," ujar Eyang Guntur Antareja.
Warga tadi mengangguk. Kemudian dia segera duduk kembali di posisinya masing-masing.
Santapan sudah di depan mata. Sekarang semua makanan itu sudah hangat. Namun baunya masih tercium dengan kentara.