Mengetahui adanya ancaman maut yang dapat menyebabkan kematian, ketiga orang serba hitam itu tidak mau mengambil resiko. Mereka melakukan gerakan kilat secara serempak. Sesaat kemudian ketiganya sudah berpencar arah.
Blarr!!!
Hawa sakti yang dikeluarkan oleh Pendekar Pedang Pencabut Nyawa menghantam dua batang pohon kelapa. Pohon itu langsung hancur berkeping-keping.
Karena menyadari dirinya sudah tidak bisa kabur lagi, maka ketiga orang tadi memutuskan untuk tidak melarikan diri.
Saat ini ketiganya sudah berdiri berdampingan kembali. Raka juga sudah berdiri tegak di depannya.
Dua belah pihak sudah saling berhadapan satu sama lain. Mereka saling pandang dengan tajam.
"Apakah kalian pelaku yang sudah membunuh setiap pendekar aliran putih?" tanya Raka Kamandaka dengan suara dalam.
"Kalau benar, kau mau apa?"
"Jika hal itu benar, maka aku pastikan kalian bakal mampus di tanganku,"
"Jangan bermimpi," jengek salah seorang di antara mereka.