Sekali lagi, Pendekar Pedang Pencabut Nyawa kembali membuka lembaran demi lembaran isi dari Kitab Manunggal Dewata tersebut. Bedanya kali ini, ketika membuka lembaran satu, Raka tidak langsung berpindah ke lembaran berikutnya.
Pemuda tampan itu membacanya dengan seksama. Dia membaca dengan sangat hati-hati sekali. Seolah dirinya tidak mau melakukan kesalahan meskipun sangat kecil.
Setelah merasa mantap dan yakin, akhirnu dia menguatkan tekad untuk memulai semuanya.
Tepat ketiga tengah malam, ketika keadaan sudah benar-benar sepi dan sunyi, Raka Kamandaka langsung mencoba untuk mempraktekkan setiap tata cara dan gerakan yang terdapat dalam Kitab Manunggal Dewata tersebut.
Pada awalnya pemuda itu merasa kesusahan. Namun setelah beberapa kali mencoba, akhirnya dia berhasil juga. Usahanya tidak sia-sia. Secara perlahan namun pasti, Raka mulai bisa meniru apa yang diajarkan oleh kitab sakti tersebut.