Mau tidak mau Iwao menarik tangannya dari gigitan Dinda dan dengan tangan yang satunya segera menampar pipi gadis itu hingga terlempar ke belakang.
Dengan cepat Iwao menerjang melompat keluar.
Begitu pula bagi Haraka, ia juga dengan cepat melompat menangkap tubuh Dinda agar kepala gadis itu tidak terbentur dengan lantai.
Sedangkan si pimpinan pasukan segera mengambil alat telekomunikasinya yang langsung memerintahkan agar pasukannya yang di depan menghadang Iwao pergi.
Tepat bersamaan dengan Iwao keluar dari ruangan tamu yang paling depan ia di hadang oleh lima puluh orang pasukan. Sedangkan lima puluh pasukan lainnya berjaga-jaga di belakang temannya yang lima puluh di depan.
Melihat di hadang begitu banyak orang ia tampak mengeluh, karena luka di kakinya belum mengering dan ia harus menghadapi banyak lawan.